Konten dari Pengguna

Silsilah Sultan Hasanuddin, Si Ayam Jantan dari Timur

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 April 2023 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto hanya ilustrasi: Silsilah Sultan Hasanuddin. Sumber: Michael Burrows/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto hanya ilustrasi: Silsilah Sultan Hasanuddin. Sumber: Michael Burrows/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sultan Hasanuddin termasuk pahlawan yang populer dari Indonesia bagian timur dengan kegigihannya melawan penjajah Belanda. Keberanian dan tekad berjuang yang dia miliki menurun dari silsilah Sultan Hasanuddin yang bukan orang sembarangan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, berkat semangat dan ketangguhan melawan penjajah, Sultan Hasanuddin mendapatkan julukan "Ayam Jantan dari Timur" atau dalam bahasa Belanda, "Haantjes Van Het Osten".
Lalu, sebenarnya, seperti apa silsilah keluarga pahlawan nasional Indonesia ini? Simak dalam uraian berikut!

Silsilah Sultan Hasanuddin

Foto hanya ilustrasi: Silsilah Sultan Hasanuddin. Sumber: Vaidas Vaiciulis/Pexels.com
Amir Hendarsah dalam buku berjudul Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler menjelaskan bahwa, nama asli Sultan Hasanuddin adalah Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape.
Beliau lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 12 Januari 1631.
Sultan Hasanuddin merupakan keturunan dari Sultan Malik as-Said atau dikenal Malikulsaid, Raja Gowa ke-15. Sedangkan, ibu Sultan Hasanuddin bernama I Sabbe To’mo Lakuntu.
Selain itu, beliau mempunyai kakek bernama Sultan Alauddin yang termasuk Raja Gowa yang pertama memeluk Islam.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, Sultan Hasanuddin digembleng pendidikan agama di Masjid Bontoala. Beliau juga sejak kecil sering bersama sang ayah menghadiri pertemuan penting dengan tujuan belajar dan menyerap ilmu diplomasi juga strategi perang.
Pendidikan yang dia dapatkan bukan hanya dari sang ayah. Namun, beliau juga memperoleh pendidikan soal pemerintahan dari Mangkubumi Kesultanan Gowa, yakni Karaeng Pattingaloang.
Ketika berusia 21 tahun, Sultan Hasanuddin telah memperoleh jabatan urusan pertahanan Gowa.

Perjuangan Sultan Hasanuddin Melawan VOC

Pada tahun 1653, Sultan Hasanuddin naik takhta menjadi raja baru setelah Sultan Malikusaid wafat.
Atas kepemimpinan beliau, Kesultanan Gowa berhasil berada di masa kejayaan. Bahkan, bisa menguasai jalur perdagangan paling utama di nusantara timur.
Sayangnya, kejayaan tersebut terancam dengan hadirnya tentara VOC yang berusaha menguasai jalur perdagangan di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, Sultan Hasanuddin mengizinkan 3 orang Belanda tinggal di Somba Opu yang merupakan ibu kota Kesultanan Gowa pada masa itu. Namun, kebaikan hati beliau disalahgunakan dan Belanda mencoba melancarkan serangan terhadap Kesultanan Gowa.
Tidak tinggal diam, Sultan Hasanuddin berusaha mengumpulkan kerajaan kecil dan mereka berjuang melawan Belanda.
Peperangan Sultan Hasanuddin dan pasukannya melawan VOC dimulai tahun 1660. Selama berjuang melawan penjajah, Sultan Hasanuddin berkali-kali mengalami kekalahan. Namun, beliau tetap gigih berjuang hingga akhir hayatnya.
Sultan Hasanuddin wafat pada 12 Juni 1670 dan makamnya terletak di Katangka, Gowa.
Demikianlah penjelasan singkat tentang silsilah dan perjuangan Sultan Hasanuddin dalam melawan penjajah Belanda. Semoga bermanfaat! (EKA)