Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Silsilah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Bangsawan Asal Sunda
21 April 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Silsilah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan merupakan cerita yang penting untuk diajarkan kepada anak cucu sebagai bentuk penghormatan kepada waliyullah yang telah mengajarkan dan menyebarkan ilmu agama di nusantara ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah Pesantren (Jejak, Penyebaran, dan Jaringannya di wilayah Priangan 1800-1945) karya Ading Kusdiana, setelah empat tahun menetap di Lebak Siuh, Syekh Abdul Muhyi lebih memilih bermukim di dalam goa. Saat ini dikenal sebagai goa safar madi di Pamijahan, Tasikmalaya.
Di tempat sekitar goa inilah Syekh Abdul Muhyi membangun masjid dan padepokan yang digunakan sebagai pusat penyebaran Islam.
Silsilah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
Syekh Abdul Muhyi lahir pada tahun 1650 di Mataram. Ayah dari Syekh Abdul Muhyi bernama Sembah Lebe Wartakusumah yang merupakan seorang bangsawan Sunda keturunan Raja Galuh Padjajaran.
Sedangkan ibu dari Syekh Abdul Muhyi bernama Raden Ajeng Tangan Ziah juga seorang keturunan bangsawan Mataram yang berjalur sampai kepada Syekh Ainul Yaqin Sunan Giri.
ADVERTISEMENT
Jika diurutkan sampai ke atas, dari jalur ibu Syekh Abdul Muhyi memiliki garis keturunanan yang menyambung dari Sayyidina Husain bin Sayyidina Ali dan Fatimah binti Nabi Muhammad SAW.
Jika dipadupadankan dari garis ayah dan ibu, Syekh Abdul Muhyi campuran Jawa dan Arab.
Perjalanan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan dalam Menuntut Ilmu
Sejak masa kanak-kanak Syekh Abdul Muhyi sudah sangat familiar dengan ilmu agama Islam. Ilmu-ilmu agama yang dipelajari semasa kecil diperdalam lagi ketika menginjak usia remaja.
Pada usia 19 tahun, Syekh Abdul Muhyi belajar ilmu agama kepada Syekh Abdul Rauf Assingkili atau yang biasa dikenal dengan Tengku Syah Kuala selama 4 tahun.
Setelah belajar ilmu agama di Aceh, kemudian Syekh Abdul Muhyi melanjutkan perjalanannya untuk menuntut ilmu ke Mekkah.
ADVERTISEMENT
Di Makkah Syekah Abdul Muhyi belajar ilmu agama dengan Syekh Yusuf Al-Magassari, Hasan Al-Ajami, Ahmad Al-Qusyaayi, dan Ibrahim Kurani.
Setelah menimba ilmu di Makkah Syekh Abdul Muhyi kembali ke kampung halaman dan menikah dengan Sembah Ayu Bekta. Kemudian mengembangkan ilmu agama Islam. Salah satu lokasi dakwahnya yaitu di Tasikmalaya.
Itulah silsilah Syekh Abdul Muhyi dan perjalanannya dalam menuntut ilmu dan menyebarkannya kepada masyarakat luas.
(DAI)