Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Simanjuntak Masuk Marga Apa? Ini Asal-Usulnya
30 Juni 2024 21:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Marga Simanjuntak menjadi salah satu nama marga yang terkenal di Indonesia. Lantas Simanjuntak masuk marga apa? Simanjuntak masuk marga Batak Toba. Leluhur marga Simanjuntak adalah Raja Marsundung.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui asal-usul marga Simanjuntak, simak penjelasan di bawah ini!
Asal-Usul Marga Simanjuntak
Pdt. Jonar T.H. Situmorang dalam buku berjudul Mitologi Batak menjelaskan bahwa asal-usul marga Simanjuntak dalam masyarakat Batak berasal dari Sang Raja Batak yang belum diketahui sejarahnya.
Raja batak ini memiliki anak dan menjadi keturunan Simanjuntak dan salah satu anaknya adalah Tuan Somanimbil. Tuan Somanimbil memiliki 3 orang orang anak, yaitu:
Raja Marsundung Simanjuntak menikah dengan Boru Hasibuan dan mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Raja Parsuratan dan anak perempuan yang bernama Sipareme dan Simanjuntak dikenal sebagai orang kaya yang memiliki tanah yang luas serta ada seekor kerbau yang dijuluki Simanjuntak Parhorbo.
ADVERTISEMENT
Pada suatu hari, Boru Hasibuan meninggal dunia dan ia menikah lagi dengan Boru Sihotang atas saran keluarga. Namun anak laki-lakinya bersama mendiang Boru Hasibuan, yakni Parsuratan tidak setuju dengan pernikahan tersebut.
Ketika anak dari istri kedua Simanjuntak lahir, Pasuratan menjadi semakin kesal. Ia khawatir warisan yang seharusnya miliknya harus terbagi.
Pasuratan kemudian merencanakan pembunuhan adik tirinya saat masih dalam kandungan. Namun, usahanya gagal meski ibu tirinya sempat terluka.
Anak Boru Sihotang lahir dan diberi nama Raja Mardaup (tumbal), sebab ibunya telah menjadi tumbal kekejaman kakak tirinya. Selanjutnya Boru Sihotang melahirkan lagi 2 anak laki-laki, yakni Raja Sitombuk dan Raja Hutabulu. Ada juga 2 anak perempuan, yakni Boru Hagohan Naindo dan Si Boru Naompon.
ADVERTISEMENT
Raja Marsundung Simanjuntak meninggal ketika anak-anaknya masih kecil. Ia meninggalkan warisan kerbau dan tanah. Parsuratan masih ingin menguasai warisan tersebut dan hal inilah yang membuatnya berusaha membunuh adik-adiknya.
Akibat kejahatan Pasuratan, Boru Sihotang meninggal akibat tekanan batin. Setelah itu keinginan Pasuratan membunuh adik-adik tirinya belum juga surut. Akhirnya muncul permusuhan antara kakak dan adik-adik tirinya.
Akibat permusuhan itu, di kalangan marga Simanjuntak sering muncul pertanyaan tentang jenis marga Simanjuntak yang dimiliki, yaitu dari parhorbo jolo atau parhorbo pudi (depan atau belakang).
Namun, generasi muda Simanjuntak sekarang mulai menyusun kepingan persaudaraan mereka dan mencoba melupakan permusuhan masa lalu.
Itulah penjelasan tentang asal-usul marga Simanjuntak yang menarik untuk diketahui. Semoga bermanfaat! (eK)
ADVERTISEMENT