Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Siraman Adat Sunda dalam Upacara Pernikahan
1 Juli 2024 23:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prosesi pernikahan adat Sunda merupakan salah satu dari sekian banyak tradisi yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk siraman adat Sunda.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas lebih lanjut mengenai seluk beluk siraman adat Sunda yang masuk dalam rangkaian proses pernikahan.
Siraman Adat Sunda
Siraman adat Sunda merupakan salah satu rangkaian prosesi dalam upacara pernikahan tradisional Sunda bersama dengan tradisi lain, seperti ngaras, saweran, nincak endog, huap lingkup, dan lainnya.
Siraman sendiri bertujuan untuk membersihkan calon pengantin secara spiritual dan jasmani sebelum memasuki kehidupan baru sebagai suami istri.
Siraman biasanya dilakukan di rumah calon pengantin atau di tempat khusus yang disiapkan untuk upacara ini, sehari sebelum pernikahan.
Air yang digunakan dalam prosesi siraman diambil dari tujuh sumber mata air atau tempat suci. Kemudian ditambah berbagai bunga seperti mawar, melati, kenanga, dan lainnya untuk dicampurkan ke dalam air.
ADVERTISEMENT
Lalu ada juga, pisang raja, kelapa, dan beberapa jenis bahan makanan sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan. Calon pengantin akan mengenakan pakaian khusus, biasanya berupa kain batik atau kain tradisional lainnya.
Proses siraman dimulai dengan doa dan permohonan restu dari orang tua dan sesepuh keluarga. Calon pengantin kemudian duduk di tempat yang telah disediakan, biasanya di atas tikar atau kain yang telah ditata rapi.
Orang tua dan sesepuh keluarga menyiramkan air ke tubuh calon pengantin secara bergantian, diikuti dengan doa-doa dan harapan baik.
Setelah prosesi siraman selesai, calon pengantin dibalut dengan kain khusus dan dipersiapkan untuk tahapan selanjutnya dalam rangkaian upacara pernikahan.
Proses siraman adat Sunda ini memiliki tujuan membersihkan calon pengantin dari segala dosa dan kotoran, baik secara fisik maupun spiritual.
ADVERTISEMENT
Kemudian, menyucikan hati dan pikiran calon pengantin agar siap memasuki kehidupan rumah tangga dengan hati yang bersih dan tulus. Lalu mengharap berkah dan kelancaran dalam kehidupan pernikahan yang akan dijalani.
Prosesi siraman adat Sunda seperti yang tulis dalam buku Upacara Perkawinan Adat Sunda oleh Thomas Wiyasa, adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang serta memberikan nilai-nilai moral dan spiritual kepada calon pengantin. (SP)