Sisa Peninggalan Kerajaan Pagatan dan Latar Belakangnya

Ilustrasi peninggalan kerajaan pagatan. Sumber: Keith Lobo/pexels.com

Kerajaan Pagatan adalah salah satu kerajaan yang berada di wilayah Kalimantan. Uniknya, kerajaan ini terdiri dari masyarakat Suku Bugis imigran. Adapun sisa peninggalan Kerajaan Pagatan sendiri masih tersimpan sampai saat ini.

Hendraswati, Dalle, dan Jamalie dalam Diaspora dan Ketahanan Budaya Orang Bugis di Pagatan Tanah Bumbu menyebutkan bahwa peninggalan Kerajaan Pagatan masih tersimpan, khususnya dari segi kebudayaan.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai latar belakang dan sisa peninggalan Kerajaan Pagatan, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Latar Belakang Kerajaan Pagatan

Ilustrasi peninggalan kerajaan pagatan. Sumber: Marcos Luis Leonardo/pexels.com

Kerajaan Pagatan adalah kerajaan di bawah Kerajaan Banjar dan terdiri dari masyarakat Suku Bugis imigran yang pindah ke wilayah Kalimantan Selatan. Kerajaan ini mulai berdiri pada 1775 dan runtuh di tahun 1908.

Adapun pemimpin pertama Kerajaan Pagatan adalah pemimpin Suku Bugis Pagatan itu sendiri, yaitu La Pangewa atau Kapitan Laut Pulo. Sekitar tahun 1861, tepatnya di bawah kepemimpinan Arung Abdul Karim, Kerajaan Pagatan akhirnya mengakuisisi Kerajaan Kusan, sehingga namanya berubah menjadi Kerajaan Pagatan Kusan.

Sisa Peninggalan Kerajaan Pagatan

Pada umumnya, masih banyak orang yang tidak tahu-menahu mengenai peninggalan Kerajaan Pagatan. Namun, sisa-sisa peninggalan ini tersimpan rapi di rumah Andi Satria Jaya, keturunan dari Kerajaan Pagatan.

Adapun lokasi peninggalan tersebut berada di kawasan Desa Kampungbaru Matoone, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanahbambu.

Berikut ini adalah sejumlah sisa peninggalan Kerajaan Pagatan:

1. Guci

Salah satu peninggalan Kerajaan Pagatan adalah guci. Bentuknya mirip seperti belimbing dengan ukuran yang cukup besar. Masyarakat Bugis Pagatan menyebut guci ini sebagai tanjau.

2. Baju Kebangsaan Raja dan Stempel

Peninggalan Kerajaan Pagatan selanjutnya adalah baju kebangsaan yang digunakan oleh raja ke-9. Baju kebangsaan ini memiliki warna kuning, sedangkan celananya berwarna kecokelatan.

Selain itu, ada pula stempel kerajaan milik Raja Arung Abdurrahim atau raja Kerajaan Pagatan ke-9. Stempel tersebut terdiri dari 7 jenis yang berasal dari tanduk, perak, tembaga, batu alam, hingga kuningan dan memiliki ukiran unik.

3. Tradisi

Peninggalan Kerajaan Pagatan yang terakhir adalah berupa tradisi yang dipertahankan oleh masyarakat Bugis Pagatan sampai saat ini. Misalnya adalah tradisi pernikahan, keagamaan, maupun ritual tahunan mappandretasi Pagatan.

Demikian beberapa informasi mengenai peninggalan Kerajaan Pagatan yang masih ada sampai kini. [ENF]