Konten dari Pengguna

Sistem Pemerintahan Kerajaan Medang Kamulan yang Menarik Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
14 Februari 2024 22:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sistem pemerintahan kerajaan Medang Kamulan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sistem pemerintahan kerajaan Medang Kamulan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kerajaan Medang Kamulan berada di Jawa Timur, tepatnya di muara Sungai Brantas. Sistem pemerintahan kerajaan Medang Kamulan adalah monarki.
ADVERTISEMENT
Simak pembahasan lebih lanjut di bawah ini mengenai sistem pemerintahan kerajaan Medang Kamulan.

Sistem Pemerintahan Kerajaan Medang Kamulan

Ilustrasi sistem pemerintahan kerajaan Medang Kamulan. Foto: Pixabay
Sistem pemerintahan Kerajaan Medang Kamulan adalah monarki atau sistem pemerintahan kerajaan setelah pindah ke Jawa Timur.
Saat itu, para penguasa tertinggi yang memerintah di setiap generasi telah membangun suatu penanda serta sistem penyampaian perintah resmi yang bersifat hitam di atas putih.
Media umum yang banyak digunakan adalah batu atau jenis logam yang dipahat dan ditatah juga digoreskan aksara demi aksara, sehingga terjadilah prasasti.
Prasasti memiliki berbagai bentuk dengan fungsi yang berbeda. Ada prasasti yang berisi penentuan batas tanah, hukum dari kerajaan, pajak, kemenangan kerajaan, pendirian bangunan suci, hingga silsilah keluarga.
Prasasti merupakan bukti autentik dengan kehidupan sosial, budaya, politik, dan keadaan ekonomi masyarakat serta pengaruh kuat atau tidaknya kekuasaan raja beserta struktur yang ada dalam pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan distribusi hasil keterangan dari prasasti dan tinggalan arkeologi dapat diketahui bahwa wilayah dari Medang Kamulan terbagi menjadi wilayah inti dan wilayah pinggiran.
Total ada tiga raja yang memimpin di Kerajaan Medang Kamulan berdasarkan buku Sistem Belajar Semalam karya Puspa Swara, yakni:
Pada tahun 1041, kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Panjalu atau Kediri dengan ibu kota Daha dan Jenggala dengan ibu kota Kahuripan.
ADVERTISEMENT
Dari prasasti juga dapat diketahui kalau di masa lalu ada bermacam-macam pajak yang dipungut masyarakat yang menjadi pemasukan bagi kas kerajaan.
Kemudian, sebagian digunakan untuk membangun dan merawat bangunan suci dan sarana umum lainnya. Contohnya, pajak tanah yang ditinggali, perdagangan, kesenian, usaha kerajinan, pertanian, dan perkebunan.
Demikian adalah pembahasan mengenai sistem pemerintahan kerajaan Medang Kamulan. (SP)