Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Strategi Belanda dalam Menghadapi Perlawanan Penguasa Lokal
3 April 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Strategi Belanda yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari para penguasa lokal adalah dengan melakukan politik adu domba (devide et impera). Istilah tersebut juga dikenal dengan politik pecah belah.
ADVERTISEMENT
Daulay dalam Pergumulan Islam dan Kolonialisme Abad ke-18 dan 19 menyebutkan bahwa politik adu domba dilakukan untuk mengadu domba pemimpin-pemimpin kerajaan.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap seputar strategi Belanda yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari para penguasa lokal, simak selengkapnya di artikel berikut.
Apa itu Politik Adu Domba?
Sebelum mencari tahu lebih lanjut mengenai strategi Belanda yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari para penguasa lokal, sebaiknya pahami dulu apa itu politik adu domba.
Politik adu domba atau devide et impera adalah suatu strategi militer yang dilakukan oleh kelompok unggul kepada kelompok lemah. Politik adu domba pertama kali diterapkan oleh Spanyol kepada Suku Indian yang berada di Amerika Latin sekitar abad ke-15 Masehi.
ADVERTISEMENT
Melalui politik adu domba ini, Spanyol memperoleh kekayaan, menguasai emas, perak, lahan produktif, hingga melakukan perbudakan. Berkat keberhasilan Spanyol, sejumlah negara di Eropa pun berniat untuk melakukan hal serupa dan menguasai wilayah jajahan.
Strategi Belanda dalam Menghadapi Perlawanan Penguasa Lokal
Belanda adalah salah satu bangsa Barat yang menjajah Indonesia. Di masa awal kedatangan Belanda ke Indonesia, negara ini masih dipimpin oleh kerajaan-kerajaan Islam. Hal ini terjadi di masa kedatangan VOC atau kongsi dagang Belanda.
Untuk memikat hati para penguasa lokal, VOC pun melakukan suatu strategi. Adapun strategi Belanda yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari para penguasa lokal adalah dengan melakukan politik adu domba atau devide et impera.
Tujuan dari politik adu domba yang dilakukan VOC adalah untuk menaklukkan hati para raja yang berkuasa di Nusantara serta mendapatkan keuntungan besar.
ADVERTISEMENT
Langkah yang dilakukan VOC dalam menerapkan politik adu domba atau politik pecah belah ini adalah dengan mengadu domba kesolidan penduduk Indonesia agar tercerai-berai. Dengan begini, VOC pun bisa menguasai kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Demikian beberapa penjelasan mengenai strategi Belanda yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari para penguasa lokal. [ENF]