Konten dari Pengguna

Strategi Perang Gerilya yang Dipimpin Jenderal Soedirman

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 Februari 2024 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi strategi perang gerilya. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi strategi perang gerilya. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Jenderal Soedirman menerapkan strategi perang gerilya yang ternyata mampu memecah konsentrasi pihak Belanda. Oleh karena itu, strategi perang gerilya yang dipimpin Jenderal Soedirman perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial, puncak dari strategi perang gerilya ini dilakukan pada tahun 1949, tepatnya dalam Peristiwa Serangan Umum 1949.

Strategi Perang Gerilya

Ilustrasi strategi perang gerilya. Sumber: pixabay
Perang gerilya adalah taktik perang yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi tetapi penuh kecepatan oleh kelompok yang lebih kecil, sehingga hasilnya lebih fokus dan efektif. Berikut ciri-ciri dari strategi perang gerilya.

Strategi Perang Gerilya yang Dipimpin Jenderal Soedirman

Berikut pokok-pokok strategi perang gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman:

1. Perang Rakyat Semesta

Pihak penyerang melakukan serangan secara semesta, sementara yang bertahan, akan mengerahkan rakyatnya secara semesta juga.

2. Perang Antara Si Lemah Melawan Si Kuat

Perang gerilya dilakukan karena memang untuk melelahkan musuh. Jika perang gerilya tidak dapat menyelesaikan, maka cara lainnya adalah dengan politik.
ADVERTISEMENT

3. Tidak Pernah Memenangkan Pertempuran

Perang gerilya berfungsi hanya untuk merepotkan musuh untuk membantu tentara reguler, sehingga tidak dapat dilakukan secara mandiri.

4. Perang Ideologi

Hanya yang memiliki ideologi kuat dengan batin teguh yang dapat melakukan perang gerilya ini.

5. Tidak Melibatkan Seluruh Rakyat untuk Bertempur

Dalam perang gerilya, tidak semua rakyat harus berpartisipasi, hanya sebagian kecil yang mahir dalam memegang senjata agar pihak musuh tidak curiga.

6. Bukan Berarti Tidak Teratur

Apabila perang gerilya dilakukan tanpa strategi yang baik, justru malah memboroskan waktu dan energi, bahkan mengorban jiwa pasukannya.

7. Berpangkal pada Rakyat

Perang gerilya dapat berjalan karena rakyat turut membantu, merawat, menyembunyikan, serta mengadakan penyelidikan untuk keperluan perang.

8. Gudang Senjata Gerilya adalah Gudang Senjata Musuh

Rakyat menyiapkan persediaan senjata dan harus tersebar di seluruh daerah operasi gerilya, tepatnya sebelum perang dimulai.

9. Perlu Pimpinan yang Total

Perang rakyat semesta membutuhkan pimpinan yang tidak hanya ahli bertempur, tetapi juga menguasai hal-hal kenegaraan, perekonomian, sampai propaganda.
ADVERTISEMENT

10. Perang Anti-Gerilya

Saat mempelajari perang gerilya harus diimbangi dengan anti-gerilya, terutama dalam rangka memberantas segala bentuk perlawanan rakyat yang melawan pemerintah.
Demikian penjelasan strategi perang gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman. (ARH)