Konten dari Pengguna

Suku Uighur: Suku Minoritas di Xinjiang, China

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
8 Juli 2024 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suku uighur. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suku uighur. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Suku Uighur adalah kelompok etnis Turki yang terutama tinggal di Daerah Otonomi Xinjiang di China yang mayoritas beragama Islam.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut tentang Suku Uighur? Simak artikel di bawah ini mengenai Suku Uighur yang merupakan suku minoritas dan sudah mendapat banyak diskriminasi.

Suku Uighur

Ilustrasi suku uighur. Foto: Pixabay
Suku Uighur mendiami wilayah paling utara dan barat Cina, bernama Xinjiang. Xinjiang artinya perbatasan baru. Di Xinjiang, suku Uighur menjadi mayoritas dan hidup berdampingan dengan suku-suku lainnya.
Sebelum resmi menjadi bagian dari Cina, suku Uighur dan Xinjiang merupakan wilayah yang berdiri sendiri di luar Cina. Namun pada 1955, Uighur dan Xinjiang akhirnya dinyatakan resmi menjadi bagian dari wilayah Cina.
Berdasarkan sejarah, suku Uighur berkaitan erat dengan bangsa Turki. Ini terbukti dari nenek moyang suku Uighur, yang berasal dari pecahan negara muslim tersebut.
Sehingga tidak mengherankan, jika secara fisik orang-orang Uighur lebih identik dengan bangsa Turki dan justru berbeda dengan kebanyakan penduduk Cina.
ADVERTISEMENT
Secara historis, Uighur memiliki hubungan yang kuat dengan Jalur Sutra, sebuah jaringan perdagangan kuno yang menghubungkan Timur dan Barat.
Dalam buku Wonderful Islam oleh Muhammad Khalil, dikatakan bahwa Suku Uighur tak memiliki kemiripan fisik dengan kebanyakan penduduk Cina.
Mereka berkulit putih dan bercorak sedikit Arab. Beberapa bahkan terlihat seperti blasteran Asia Timur dan Eropa. Mata mereka coklat agak kehijauan, terlihat unik dan berbeda dari orang kebanyakan.
Suku Uighur memiliki budaya, bahasa, dan sejarah yang kaya dan khas. Bahasa Uighur adalah bagian dari cabang bahasa Turki dari keluarga bahasa Altaik.
Dalam beberapa dekade terakhir, Uighur telah menghadapi tantangan besar, termasuk tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah China.
Pelanggaran HAM ini mencakup penahanan massal di kamp reedukasi, pengawasan ketat, dan pembatasan pada praktik keagamaan dan budaya.
ADVERTISEMENT
Situasi ini telah menarik perhatian dan kritik dari komunitas internasional. Sedangkan Pemerintah China mengklaim bahwa tindakan mereka diperlukan untuk melawan ekstremisme dan terorisme di wilayah itu.
Demikian adalah pembahasan mengenai Suku Uighur yang merupakan kelompok etnis Turki di Xinjiang. (SP)