Konten dari Pengguna

Tanda Indonesia Mengakhiri Masa Praaksara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Oktober 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tanda Indonesia Mengakhiri Masa Praaksara, Pexels/Charl Durand
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tanda Indonesia Mengakhiri Masa Praaksara, Pexels/Charl Durand
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanda Indonesia mengakhiri masa praaksara muncul ketika masyarakat Nusantara mulai mengenal dan menggunakan sistem aksara yang dibuktikan dengan ditemukannya prasasti-prasasti kuno.
ADVERTISEMENT
Momen ini menandai perubahan besar dalam sejarah Indonesia, di mana kebudayaan dan kehidupan masyarakat mulai terdokumentasikan secara tertulis. Perubahan ini menandai awal mula zaman sejarah di Nusantara.

Ini Tanda Indonesia Mengakhiri Masa Praaksara

Ilustrasi Tanda Indonesia Mengakhiri Masa Praaksara, Pexels/Mikhail Nilov
Indonesia mengakhiri masa praaksara ditandai dengan ditemukannya prasasti yupa di Kalimantan Timur.
Dikutip dari buku Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam, Tri Worosetyaningsih, (2019:4), setiap bangsa tidak sama dalam meninggalkan zaman praaksara.
Dikutip dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X, Dr. Abdurakhman; Arif Pradono, M.I.Kom, (2019:24), misalnya bangsa Mesir dan Mesopotamia mulai mengenal tulisan pada 5.500 tahun yang lalu (3.500 SM).
Bangsa Tiongkok telah mengenal aksara kira-kira pada 3.500 tahun yang lalu (1.500 SM). Bangsa Indonesia sendiri diduga baru memasuki aksara kira-kira pada 1.500 tahun yang lalu (400-500 SM).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA PRAAKSARA, MASA HINDU BUDHA, DAN MASA ISLAM, Tri Worosetyaningsih, (2019:4), masuknya suatu bangsa ke dalam zaman sejarah tergantung adanya penemuan tertulis pertama.
Indonesia memasuki zaman sejarah kira-kira pada awal abad ke-5, hal ini dapat diketahui dari batu-batu tertulis berupa yupa yang ada di sekitar Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.
Dalam batu itu tertulis awal sejarah Indonesia tentang Kerajaan Kutai dan para penguasanya.
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial, Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, Tri Haryanto, (2008:155), yupa adalah tiang batu yang digunakan hewan sebagai persembahan.
Termasuk tanda Indonesia mengakhiri masa praaksara, tiang itu memuat syair-syair Sansekerta untuk mengingat persembahan, hadiah-hadiah mewah atas nama Raja Mulawarman.
Prasasti yupa adalah catatan tertulis Indonesia yang paling tua yang masih ada, berasal dari tahun 400 Masehi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Indonesia, Zul Fadli dkk, (2024:57), kata yupa yang tertulis dalam prasasti tersebut dengan bertuliskan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta dengan berdasarkan paleografi bertarikh tahun sekitar 400 Masehi (Ricklefs, 2001).
Dalam prasasti yupa tidak menyebut angka tahun melainkan berdasarkan analogi dengan prasasti yang ditemukan di India selatan, maka dapat diperkirakan prasasti yupa tersebut berasal dari pertengahan abad V.
Salah satu prasasti yupa memuat silsilah Mulawarman, yang merupakan raja dari Kutai (Wurjantoro dalam Idas, 2012).
Dikutip dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X, Dr. Abdurakhman; Arif Pradono, M.I.Kom, (2019:24), masa kehidupan manusia dinamakan zaman praaksara.
Istilah ini dianggap lebih tepat dibandingkan dengan istilah yang populer sebelumnya, yakni prasejarah.
ADVERTISEMENT
Praaksara adalah istilah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal tulisan. Kata pra berarti sebelum, dan kata aksara berarti tulisan.
Zaman praaksara secara definitif dimulai sejak manusia ada. Berakhirnya zaman praaksara secara definitif adalah setelah manusia mulai mengenal tulisan.
Dengan tanda Indonesia mengakhiri masa praaksara, Indonesia memasuki era baru yang tercatat dalam sejarah, di mana kebudayaan, agama, dan peradaban berkembang pesat berkat hadirnya aksara dan tulisan.
Hal ini menjadi fondasi penting dalam memahami perjalanan bangsa dari zaman kuno hingga modern.