Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tari Piring beserta Beragam Keunikannya
12 April 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia mempunyai banyak jenis seni tari yang tersebar di setiap wilayahnya, contohnya tari piring . Tari piring berasal dari Sumatera Barat, tepatnya wilayah Solok.
ADVERTISEMENT
Seni tari tersebut mempunyai tempo yang cepat, tetapi gerakannya tetap gemulai. Walaupun memiliki gerakan gemulai, tarian dengan menggunakan piring ini juga memuat gerakan silat Minangkabau atau silek.
3 Keunikan Tari Piring Berasal dari Sumatera Barat
Indonesia mempunyai banyak seni tari yang tersebar di setiap wilayah negeri, salah satunya tari piring. Tari piring berasal dari Solok, Provinsi Sumatera Barat .
Secara umum, tari piring memiliki gerakan yang gemulai seperti tari daerah lain. Namun, ada hal khusus yang membedakannya dengan seni tari lain.
Berikut adalah empat ragam keunikan tari piring yang dapat melengkapi pemahaman tentang kesenian daerah Indonesia.
1. Memuat Gerakan Silat
Setiap seni tari daerah atau tradisional umumnya memuat gerakan yang gemulai, demikian pula dengan tari piring dari Sumatera Barat. Walaupun gerakannya gemulai, ternyata tari asal Sumatera Barat ini memuat gerakan silat.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Komunikasi Budaya dan Dokumentasi Kontemporer, Juddi (2019: 80), gerakan-gerakan dalam tari piring sebenarnya merupakan langkah-langkah dari silat Minangkabau atau silek.
2. Memuat Unsur Atraksi
Tari piring memuat unsur atraksi dengan adanya properti berupa piring. Mengutip dari buku yang sama, Juddi (2019: 80), penari secara teratur serta cepat akan menggerakan dan mengayunkan piring, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
Gerakan tersebut sangat atraktif sebab menjaga piring tetap dalam genggaman termasuk sulit. Terlebih lagi, piring yang digunakan biasanya terbuat dari keramik atau porselen.
3. Memiliki Perubahan Tujuan
Tari piring pada abad ke-12 memiliki tujuan sebagai tarian persembahan bagi dewa atas hasil panen yang berlimpah. Tujuan tersebut memiliki kaitan dengan masyarakat Minangkabau yang semula masih menyembah dewa-dewa.
Mengutip dari buku Mengenal Tarian di Nusantara, Permatasari (2023: 13), setelah Islam masuk ke Sumatera Barat, tari piring tidak langsung ditinggalkan, tetapi tujuannya mulai berubah. Tujuannya berubah menjadi hiburan acara kerajaan kemudian muncul pada acara pernikahan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa tari piring berasal dari Solok, Sumatera Barat. Tarian tersebut memiliki keunikan dari segi gerakan, atraksi, dan perubahan tujuan. (AA)