Konten dari Pengguna

Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 dan Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 Oktober 2024 0:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928. Foto: Pexels.com/Ron Lach
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928. Foto: Pexels.com/Ron Lach
ADVERTISEMENT
Teks keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 merupakan momen penting yang menandai perjalanan panjang menuju persatuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Di tahun itu, para pemuda dari berbagai penjuru Nusantara berkumpul untuk menyatukan visi demi tercapainya cita-cita bangsa yang merdeka.
Tekad mereka yang kuat menjadi fondasi bagi semangat kebangsaan yang hingga kini tetap dipegang oleh seluruh rakyat Indonesia.

Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928

Ilustrasi Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928. Foto: Pexels.com/Pixabay
Dikutip dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, teks keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 tercipta melalui serangkaian rapat yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.
Rapat tersebut merupakan inisiatif Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi yang mewakili pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Kongres Pemuda II dilaksanakan dua tahun setelah Kongres Pemuda I pada 1926, dengan tujuan untuk memajukan persatuan dan mempererat hubungan antar organisasi pemuda di berbagai daerah.
Pada kongres ini, para pemuda sepakat untuk mengeluarkan keputusan yang terdiri dari tiga butir ikrar, yaitu pengakuan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yang sama.
ADVERTISEMENT
Tokoh-tokoh pemuda seperti Mohammad Yamin berperan penting dalam merumuskan gagasan ini.
Dalam salah satu rapat, Yamin menyampaikan pentingnya lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Gagasan-gagasan tersebut akhirnya melahirkan teks sumpah yang kemudian dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Selain itu, Mohammad Yamin turut menyampaikan puisi berjudul Tanah Air yang menjelaskan tentang tanah air, bangsa, dan bahasa sebagai elemen utama dalam membangun kesatuan.
Dalam puisi ini, Yamin mengungkapkan bahwa faktor geografis (tanah air), sosiologis, dan historis (bangsa dan bahasa) menjadi dasar dari persatuan nasional.
Melalui Kongres Pemuda II ini, cita-cita untuk membentuk Indonesia yang bersatu mulai menemukan arah yang jelas. Naskah asli dari keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 menggunakan bahasa yang sederhana, tetapi tegas.
ADVERTISEMENT
Naskah tersebut dimulai dengan kalimat “Poetoesan Congres Pemoeda-Pemoeda Indonesia,” yang kemudian diikuti dengan tiga poin utama.
Itu adalah pengakuan bertumpah darah satu, tanah Indonesia; pengakuan berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Keputusan ini didukung oleh berbagai organisasi pemuda, termasuk Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, dan kelompok lainnya.
Setelah deklarasi tersebut, teks keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 diharapkan bisa disebarkan ke seluruh Nusantara dan dibacakan dalam berbagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan.
Keputusan ini tidak hanya menumbuhkan semangat nasionalisme, tetapi juga menjadi landasan bagi perjuangan menuju kemerdekaan yang akhirnya tercapai pada 17 Agustus 1945.
Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 terus menjadi inspirasi yang memperkuat identitas dan persatuan nasional hingga kini. (Shofia)
ADVERTISEMENT