Konten dari Pengguna

Teori Asam Basa Bronsted Lowry dan Info Lengkap yang Jarang Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 April 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Asam Basa Bronsted Lowry. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Asam Basa Bronsted Lowry. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Teori asam basa Bronsted Lowry menjelaskan mengenai reaksi asam basa di dalam pelarut selain air.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Cerdas Belajar Kimia oleh Nana Sutresna, Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry mengemukakan teori asam basa yang tidak terikat hanya pada pelarut air.

Teori Arrhenius

Teori asam basa Bronsted Lowry berkaitan erat dengan teori sebelumnya, yaitu teori Arrhenius. Maka dari itu, mari kita bahas sedikit mengenai teori ini.
Teori yang dipaparkan oleh Svante August Arrhenius ini menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang melepas ion H+ atau pun ion hidronium H3O+ jika dilarutkan air. Sedangkan, basa merupakan senyawa pelepas ion OH- apabila larut dalam air.

Teori Asam Basa Bronsted Lowry

Ilustrasi Teori Asam Basa Bronsted Lowry. Sumber: Unsplash
Teori ini dicetuskan oleh J.N Bronsted, ahli kimia dari Denmark, bersama T.M Lowry, ahli kimia dari Inggris, pada tahun 1923.
ADVERTISEMENT
Teori asam basa Bronsted Lowry muncul untuk menyempurnakan kekurangan pada teori Arrhenius. Kekurangan tersebut adalah adanya keterbatasan pelarut yang hanya air saja.
Menurut teori asam basa Bronsted Lowry, asam adalah senyawa yang memberi proton H+ untuk senyawa lain sehingga disebut donor proton atau ion hidrogen. Sedangkan, basa dianggap sebagai penerima proton H+ dan disebut akseptor proton atau ion hidrogen.
Contohnya, saat asam klorida (HCl) larut dalam air (H2O), maka HCl yang larut sempurna akan menciptakan ion baru, yakni ion hidronium (H3O+) dan ion klorida (Cl-).
Namun, hal ini akan berbeda apabila HCl tersebut dilarutkan dalam pelarut benzena (C6H6). Senyawa HCl tersebut tidak akan bereaksi, namun akan mengendap secara sempurna.
Hal ini dikarenakan reaksi yang terjadi ketika HCl dilarutkan dalam air disebabkan adanya molekul air yang menarik satu proton milik HCl. Dalam reaksi ini, HCl memiliki peran sebagai senyawa asam, sedangkan air sebagai senyawa basa.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, dalam teori Bronsted Lowry, pelarut yang digunakan tidak terbatas pada air saja, bisa juga berupa pelarut yang lain.

Kesimpulan Teori Asam Basa Bronsted Lowry

Dari penjelasan teori asam basa Bronsted Lowry, dapat ditarik beberapa kesimpulan.
Asam adalah senyawa yang menyalurkan proton untuk senyawa lainnya yang kemudian disebut sebagai donor proton. Sedangkan, basa adalah senyawa penerima proton yang disebut akseptor proton.
Perlu diingat juga bahwa air atau H2O mempunyai sifat amfoter di mana air memiliki sifat asam dan juga memiliki sifat basa.
Selain itu, teori ini menjadi penyempurna dari teori sebelumnya, yakni teori Arrhenius. Pasalnya, teori Arrhenius mempunyai kekurangan, yaitu tidak bisa berlaku pada pelarut selain air.
Nah, itu dia sekilas pembahasan mengenai teori asam basa Bronsted Lowry.(LAU)
ADVERTISEMENT