Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Teori Bumi Berongga yang Penuh Kontroversi
24 Juni 2024 21:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori Bumi Berongga dianggap sebagai ilmu semu oleh komunitas ilmiah, tapi teori ini masih menarik minat dan spekulasi bagi sebagian orang.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas tentang Teori Bumi Berongga yang menarik untuk diketahui.
Teori Bumi Berongga
Dalam buku Perut Bumi oleh Muhammad Malis, Teori Bumi Berongga disebut juga Hollow Earth Theory adalah gagasan bahwa planet Bumi memiliki ruang kosong yang besar di dalamnya.
Menurutnya, bumi itu tidak padat sebagaimana dugaan orang-orang pada umumnya tetapi terdiri dari empat bola konsentris sebenarnya di ruang berongga di antara masing-masing bola tersebut.
Teori ini mengatakan bahwa bumi memiliki beberapa lapisan dalam berongga yang bisa menampung kehidupan. Ini adalah teori yang telah ada selama berabad-abad dan memiliki beberapa variasi.
Konsep dunia bawah tanah dalam teori ini sudah ada dalam mitologi dan cerita rakyat berbagai budaya, seperti dunia bawah dalam mitologi Yunani atau Agartha dalam mitologi Asia.
ADVERTISEMENT
Teori ini ditemukan pada abad ke-17 ketika Edmond Halley yang merupakan penemu komet Halley mengatakan bahwa Bumi terdiri dari beberapa lapisan berongga yang berputar dengan kecepatan berbeda dan mungkin mengandung atmosfer yang bercahaya.
Di abad ke-19 dan awal abad ke-20, penulis seperti John Cleves Symmes Jr. dan Marshall Gardner mempopulerkan gagasan bahwa Bumi memiliki bukaan di kutub yang mengarah ke interior yang berongga.
Teori ini juga memiliki beberapa versi, seperti bumi dengan lapisan berongga yang mengatakan bahwa bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang berongga dengan atmosfer dan mungkin kehidupan.
Ada juga klaim tentang adanya bukaan di kutub utara dan selatan yang memungkinkan akses ke dunia dalam. Beberapa teori lebih fantastis mengusulkan adanya ekosistem atau bahkan peradaban yang hidup di dalam bumi.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa kritik dan sanggahan ilmiah menunjukkan beberapa bukti, antara lain bukti geologi berupa studi seismik yang menunjukkan bahwa bumi memiliki struktur internal yang padat dengan inti luar cair dan inti dalam yang padat.
Teori gravitasi juga mendukung bahwa Bumi harus padat untuk menjelaskan gravitasi permukaan yang kita alami. Eksplorasi kutub dan pengeboran dalam ke kerak bumi tidak menunjukkan adanya bukaan atau rongga besar seperti yang diusulkan oleh teori Bumi Berongga.
Meskipun menarik dari perspektif fiksi dan spekulasi, Teori Bumi Berongga tidak didukung oleh bukti ilmiah dan dianggap sebagai ilmu semu oleh komunitas ilmiah. (SP)