Konten dari Pengguna

Teori Dua Benua sebagai Awal Mula Terbentuknya Permukaan Bumi

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 Agustus 2023 22:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Dua Benua (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Dua Benua (Pexels)
ADVERTISEMENT
Permukaan Bumi yang kita kenal saat ini merupakan hasil dari proses geologis yang panjang dan kompleks. Salah satu teori yang mendeskripsikan awal mula terbentuknya permukaan Bumi adalah Teori Dua Benua.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu Teori Dua Benua? Simak uraian di bawah ini.

Mengenal Teori Dua Benua

Ilustrasi Teori Dua Benua (Pexels)
Mengutip buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Teori Dua Benua menyatakan bahwa lebih dari 200 juta tahun yang lalu, Bumi terdiri dari dua benua besar yang terpisah oleh lautan, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan Bumi.
Berikut ini adalah beberapa poin tentang Teori Dua Benua sebagai salah satu konsep awal mula terbentuknya permukaan Bumi:

1. Pengertian Teori Dua Benua

Teori Dua Benua, juga dikenal sebagai teori kontraksi lautan atau teori tekanan laut, dikemukakan pada abad ke-19 oleh ahli geologi Eduard Suess dan Alfred Wegener.
Teori ini menyatakan bahwa pada era Paleozoikum (lebih dari 200 juta tahun lalu), dua benua raksasa, yaitu Laurasia dan Gondwana, ada di permukaan Bumi.
ADVERTISEMENT
Kedua benua ini terpisah oleh lautan raksasa yang disebut Tethys, yang kemudian menyusut dan membentuk pegunungan besar yang menghubungkan dua benua.

2. Formasi Laurasia dan Gondwana

Menurut Teori Dua Benua, Laurasia terletak di belahan utara Bumi meliputi wilayah yang sekarang menjadi Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Sementara itu, Gondwana terletak di belahan selatan Bumi mencakup wilayah yang sekarang menjadi Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan Antartika.

3. Kontraksi Lautan Tethys

Teori ini menyatakan bahwa laut raksasa yang memisahkan Laurasia dan Gondwana, yaitu Tethys, mengalami kontraksi seiring waktu. Pergerakan lempeng tektonik mengakibatkan lautan Tethys menyusut secara perlahan sehingga keduanya semakin mendekat.
Hal ini menyebabkan tekanan antara dua benua besar tersebut dan akhirnya membentuk pegunungan raksasa, seperti Himalaya dan Alpen.

4. Bukti Dukungan Teori Dua Benua

Beberapa bukti geologis mendukung Teori Dua Benua. Bukti-bukti ini termasuk kesamaan fosil yang ditemukan di benua-benua yang saat ini terpisah, lapisan batuan dengan karakteristik serupa di wilayah yang berjauhan, serta penemuan fosil organisme laut di pegunungan tinggi.
ADVERTISEMENT
Semua ini mengindikasikan bahwa dahulu kala, wilayah yang sekarang berbeda merupakan bagian dari satu benua raksasa.

5. Implikasi dan Perkembangan Selanjutnya

Meskipun Teori Dua Benua memberikan pemahaman awal tentang perkembangan permukaan Bumi, teori ini mengalami penolakan dan kritik seiring waktu.
Sebagai gantinya, Teori Pengepakan Lempeng Tektonik, yang diajukan pada pertengahan abad ke-20, menjadi teori yang lebih diterima dalam menjelaskan pergerakan benua dan bentuk permukaan Bumi saat ini.
Teori Dua Benua memberikan pandangan menarik tentang bagaimana permukaan Bumi terbentuk jutaan tahun yang lalu. Dalam teori ini, kita memahami bahwa Bumi adalah entitas hidup yang selalu berubah dan mengalami transformasi.