Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Teori Gujarat dan Pengaruhnya terhadap Budaya Lokal
1 April 2023 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori Gujarat yang dibawa oleh pedagang dari Gujarat membuat budaya Islam masuk ke Nusantara. Teori tersebut berhasil dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje, seorang orientalis Belanda yang sudah meneliti agama Islam. Menurut Snouck Hurgronje, Islam masuk ke Indonesia di abad 13 Masehi.
ADVERTISEMENT
Mengenal Teori Gujarat dan Pengaruhnya di Budaya Lokal
Dikutip dari buku yang berjudul Sejarah Islam Nusantara yang ditulis oleh Rizem Aizid tahun 2016, teori Gujarat menjadi teori pertama yang menjelaskan masuknya Islam ke Indonesia. Teori tersebut mengatakan Islam dibawa ke Indonesia oleh pedagang dari Gujarat saat abad ke 13 M.
Siapa sangka, masuknya agama Islam ke Indonesia karena teori Gujarat membawa pengaruh terhadap kebudayaan lokal. Pengaruh tersebut cukup signifikan, di antaranya adalah:
1. Bangunan
Masuknya Islam ke Indonesia memunculkan akulturasi budaya yang bisa dilihat dari bangunan yang mulai dibangun. Bangunan tersebut identik dengan agama Islam, yaitu masjid dan makam.
Bangunan masjid ditandai dengan bagian atap seperti tumpang atau limas. Bahkan, jumlah atap masjid selalu ganjil.
ADVERTISEMENT
2. Sistem Pemerintahan
Masuknya agama Islam ke Indonesia juga mempengaruhi sistem pemerintahan yang sudah berjalan. Banyak kerajaan Islam mulai berdiri dan kerajaan Hindu Budha mengalami keruntuhan.
Kerajaan Islam yang banyak bermunculan tersebut juga memiliki penggantian gelar para pemimpin dan punggawanya. Untuk raja-raja Islam gelarnya diganti menjadi sultan.
Saat sang sultan dan rakyat meninggal, juga menggunakan proses Islam dengan cara di makamkan.
3. Aksara atau Sastra
Teori Gujarat juga berdampak ke aksara dan sastra, apalagi agama Islam semakin meluas ke berbagai wilayah. Alhasil, perkembangan tulisan Arab semakin cepat dan banyak yang mempelajarinya.
Hebatnya lagi, tulisan Arab berkembang lagi menjadi Arab Melayu dan dikenal sebagai aksara Arab gundul. Akulturasi juga bisa dilihat dari perkembangan kaligrafi. Banyak yang mendalami kaligrafi dan membuat hasil karya kaligrafi dengan bentuk indah.
ADVERTISEMENT
Teori Gujarat menjadi bukti sejarah perkembangan Islam di Indonesia berhasil mengalahkan agama selain Islam.
Sampai sekarang pun, agama Islam menjadi agama terbesar di seluruh dunia. Banyak penganut agama lain berpindah ke Islam karena agama Islam memiliki nilai-nilai baik dan tidak memberatkan. (ASP)