Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Teori Penyimpangan Sosial Lengkap dengan Bentuk Perilakunya
15 April 2023 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak sekali teori penyimpangan sosial yang ada di Indonesia lengkap dengan bentuk perilakunya. Namun, hingga saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham dengan penyimpangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyimpangan sosial sendiri termasuk perilaku menyimpang dan dianggap sebagai hal tercela yang sudah di luar batas toleransi. Perilaku menyimpang bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan banyak orang lain di sekitar.
Beberapa orang memang mengetahui hal ini, namun masih saja melakukan berbagai perilaku menyimpang. Apakah kamu tahu tentang teori dari penyimpangan sosial? Jika belum, langsung saja simak penjelasan berikut ini.
Teori Penyimpangan Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , penyimpangan sosial diartikan sebagai suatu tingkah laku atau perbuatan oleh individu yang bertentangan dengan norma dan hukum yang berlaku di lingkungan tersebut.
Dikutip dari Buku Sosiologi SMP/MTs Kls VIII (KTSP) karya Mulat Wigati Abdullah, ini dia berbagai teori penyimpangan sosial, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Teori Pergaulan Berbeda
Teori yang pertama adalah teori yang dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland yang bernama teori pergaulan bebas. Ini adalah bentuk perilaku menyimpang yang dipelajari melalui proses alih budaya atau transmisi budaya.
Contoh perilakunya, seperti peminum minuman beralkohol, homoseksual, dan lain sebagainya.
2. Teori Julukan atau Cap (Teori Pelabelan)
Teori Julukan atau Cap adalah teori yang dikemukakan oleh Edwin M. Lemert. Ia menyatakan bahwa penyimpangan sosial bisa terjadi karena adanya julukan, label, atau cap yang diberikan kepada pelaku penyimpangan.
Proses penjulukan ini biasanya terjadi setelah seseorang melakukan penyimpangan pada tahap awal.
3. Teori Anomi
Teori Anomi merupakan perilaku menyimpang yang terjadi akibat dari adanya ketegangan dalam meraih posisi yang diharapkan dalam masyarakat.
Menurut teori ini, individu akan memiliki kewajiban untuk memenuhi keinginan masyarakat, namun oleh individu tersebut justru dianggap sebagai tekanan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Perilaku ini seperti tuntutan dari masyarakat yang mengharuskan suatu individu untuk berperilaku sesuai dengan pemikiran umum masyarakat.
4. Teori Merton
Teori yang dikemukakan oleh Robert K. Merton ini menyatakan bahwa perilaku menyimpang adalah bentuk adaptasi perilaku terhadap situasi tertentu.
Dalam teori ini, disebutkan bahwa terdapat 5 cara beradaptasi terhadap situasi tertentu yang juga termasuk perilaku yang menyimpang, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Contoh perilakunya adalah hal-hal yang dilakukan oleh para pemberontak, baik secara individu maupun secara kelompok.
5. Teori Fungsi Durkheim
Teori ini merupakan teori terakhir dan dikemukakan oleh Emile Durkheim. Ia menyatakan bahwa faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang adalah keturunan dan perbedaan lingkungan fisik maupun sosial.
Menurut Durkheim, kejahatan akan selalu ada karena orang yang berwatak jahat juga akan selalu ada.
Sekarang, kamu jadi tahu apa saja teori penyimpangan sosial di Indonesia yang lengkap dengan contoh perilaku penyimpangannya. Jika sudah, maka yang perlu kamu lakukan adalah menjaga diri sendiri agar tidak sampai melakukan penyimpangan tersebut. (DSI)