Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tiga Corak Seni Lukis beserta Cabang-cabang Ilmunya
6 Mei 2024 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap lukisan punya ciri khas, corak, tema, teknik masing-masing. Tiga corak seni lukis terdiri atas representatif, deformatif, dan nonrepresentatif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Aliran Seni Lukis Indonesia karya W. Setya R, ciri khas atau karakter dari setiap lukisan biasanya disebut dengan gaya atau aliran.
Tiga Corak Seni Lukis beserta Cabang-cabang Ilmunya
Menurut cara pengungkapannya, penggolongan corak dan aliran karya seni dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: representatif, deformatif dan nonrepresentatif.
1. Representatif
Representatif menjadi corak seni rupa yang menggunakan kenyataan pada alam atau kehidupan manusia dalam masyarakat. Aliran seni rupa ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu naturalisme, realisme, dan romantisme.
Corak naturalis banyak ditemui dalam sehari-hari dan banyak menampilkan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis mungkin dengan kenyataannya.
Corak realisme adalah aliran seni lukis yang memiliki perspektif dunia ini tanpa ilusi, dramatisasi, bahkan yang dipilih hanya yang terlihat indah saja.
ADVERTISEMENT
Corak romantisisme digunakan demi menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian penting pada sejarah dengan cara yang dramatis
2. Deformatif
Deformatif adalah aliran corak yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan bentuk baru namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar aslinya. Corak seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif yaitu impresionisme, surealisme, kubisme, dan ekspresionisme.
Impresionisme bertujuan hanya untuk menggambarkan kesan sederhana dari apa yang dilukiskan.
Surealisme mengutamakan sesuatu yang tidak nyata, non rasional dalam citraan manusia. Corak ini biasanya menggambarkan manusia yang melayang atau bahkan manusia setengah hewan, membuat lukisan tampak seperti pada mimpi.
Kubisme sendiri merupakan bentuk permulaan corak seni abstrak, yang mana mengutamakan bentuk bidang bersiku-siku untuk disusun ulang menjadi sebuah karya seni lukisan.
ADVERTISEMENT
Ekspresionisme lebih mengutamakan ekspresi individu atau perasaaan seniman dibandingkan dengan hal-hal diluar jiwa manusia, contohnya peniruan alam.
3. Nonrepresentatif
Nonrepresentatif tidak ditujukan untuk meniru alam saja. Corak ini ini lahir dari bentuk-bentuk geometris yang sederhana, banyaknya garis, atau hanya blok-blok warna yang terbebaskan dari bentuk alam aslinya. Corak nonrepresentatif antara lain abstrak ekspresionisme dan formalisme.
Pelukis abstrak ekspresionisme sangat menyukai melemparkan cat langsung ke kanvas, menggunakan benda-benda selain kuas untuk mengecat lukisannya. Corak ini menekankan pada permainan ekspresi karena tidak memiliki aturan tersendiri.
Formalisme merupakan corak yang sebenarnya sederhana karena hanya menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris seperti segi empat, persegi panjang, segitiga atau hanya garis tertentu saja.
Demikian penjelasan mengenai tiga corak seni lukis beserta cabang-cabang ilmu nya. (ARH)
ADVERTISEMENT