Konten dari Pengguna

Tokoh Peristiwa Westerling di Makassar yang Memilukan di Awal Kemerdekaan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 Juni 2024 23:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tokoh Peristiwa Westerling di Makassar. Sumber: Unsplash.com/Arief Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tokoh Peristiwa Westerling di Makassar. Sumber: Unsplash.com/Arief Hidayat
ADVERTISEMENT
Peristiwa Westerling merupakan salah satu sejarah yang memilukan pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Tokoh peristiwa Westerling di Makassar adalah Raymond Westerling, yakni pemimpin pasukan Belanda.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Westerling bersama pasukannya di Makassar membuat kericuhan dengan membunuh beribu-ribu rakyat Indonesia. Selain dukungan dari pihak Belanda, pasukan Westerling juga mendapat dukungan dari tentara Australia.

Tokoh Peristiwa Westerling di Makassar, Indonesia

Ilustrasi Tokoh Peristiwa Westerling di Makassar. Sumber: Unsplash.com/Andi Hasbi Jaya
Proklamasi kemerdekaan yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak secara langsung membuat bangsa Indonesia bebas dari ancaman bangsa asing. Setelah proklamasi kemerdekaan, banyak bangsa asing yang masih mencoba masuk ke Indonesia.
Salah satu bangsa tersebut adalah Belanda. Belanda mempunyai keinginan untuk mewujudkan negara boneka yang bernama Negara Indonesia Timur.
Keinginan tersebut kemudian memicu terjadinya peristiwa Westerling di Makassar. Selaras dengan nama peristiwanya, tokoh peristiwa Westerling di Makassar adalah Raymond Westerling.
Raymond Westerling merupakan pemimpin pasukan Belanda yang mencoba menghadapi rintangan dari pejuang-pejuang di Sulawesi Selatan. Belanda mengirimkan pasukan Raymond Westerling pada bulan Desember 1945.
ADVERTISEMENT

Kisah Pilu Peristiwa Westerling

Ilustrasi Tokoh Peristiwa Westerling di Makassar. Sumber: Unsplash.com/Arief Hidayat
Setiap bangsa asing yang datang sesaat setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan selalu memiliki misi. Demikian pula dengan pasukan Raymond Westerling yang mencoba mewujudkan negara boneka bernama Negara Indonesia Timur.
Mengutip dari buku Sejarah 3 Sekolah Menengah Atas Kelas XII, Mustopo, dkk. (2006: 58), sejak kedatangannya pada tanggal 7 Desember 1946 hingga 25 Desember 1946, pasukan tersebut telah membunuh beribu-ribu rakyat.
Westerling bahkan tidak hanya mendapat dukungan dari Belanda. Dukungan dari tentara Australia pun membuat Belanda berhasil mendesak mundur perlawanan Pusat Pemuda Nasional Indonesia yang kala itu ada di bawah pimpinan Manai Sophian.
Walaupun sudah terdesak, pemuda Indonesia tidak menyerah. Pemuda justru mengalihkan perjuangan ke luar kota sehingga kegiatan Pusat Pemuda Nasional Indonesia dipindahkan ke Polong Bangkeng.
ADVERTISEMENT
Polong Bangkeng kemudian menjadi tempat koordinasi bersama organisasi perjuangan yang telah ada di Limbung dan Bontonompo. Organisasi perjuangan itu mengalami perluasan ke sejumlah kota.
Suatu gerakan pun dilancarkan guna menduduki kota Makassar pada 26 Desember 1945, tetapi gagal. Belanda pun melakukan gerakan pembersihan dan gerakan tersebut dilakukan oleh Westerling.
Kini, jelas bahwa tokoh peristiwa Westerling di Makassar adalah Raymond Westerling. Kekejamannya memilukan bangsa Indonesia yang kala itu baru merdeka. (AA)