Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Tokoh yang Mencetuskan Politik Etis untuk Pertama Kalinya
9 Februari 2024 21:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bangsa Belanda membuat banyak kebijakan selama menjajah Indonesia, salah satunya politik etis. Politik etis untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Mr. C. Th. Van Deventer.
ADVERTISEMENT
Van Deventer mencetuskan ide tersebut melalui sebuah tulisan yang berjudul “Een Eereschuld”. Ide tersebut kemudian terwujud dalam bentuk program Trias Van Deventer yang meliputi irigasi, emigrasi, dan edukasi.
Politik Etis untuk Pertama Kalinya Dicetuskan oleh Mr. C. Th. Van Deventer
Setiap bangsa penjajah biasanya membuat berbagai macam kebijakan terhadap bangsa jajahan. Faktanya, bangsa Belanda sebagai penjajah pun melakukan hal itu terhadap Indonesia.
Salah satu kebijakan Belanda terhadap Indonesia adalah politik etis. Kebijakan politik etis untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Mr. C. Th. Van Deventer.
Van Deventer mencetuskan ide tersebut melalui sebuah tulisan berjudul “Een Eereschuld” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Suatu Utang Kehormatan”. Tulisan tersebut terdapat dalam majalah Belanda De Gids.
ADVERTISEMENT
“Een Eereschuld” menjadi media bagi Van Deventer dalam mengungkapkan pemikirannya. Pada masa itu, Van Deventer memiliki pemikiran bahwa negerinya mengemban utang terhadap Indonesia atas kekayaan yang diperas.
Pemikiran Van Deventer kemudian sampai kepada Ratu Wilhelmina yang merupakan Ratu Belanda. Ratu pun memiliki panggilan moral yang sama tentang utang budi terhadap Hindia Belanda.
Realisasi Politik Etis Menjadi Suatu Program
Pemikiran Van Deventer mendapat respons. Mengutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional, Muttaqin (2015: 62), pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta menegaskan dalam pidato pembukaan Parlemen Belanda.
Ratu menegaskan bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral dan utang budi terhadap bangsa Hindia Belanda. Kemudian, Ratu Wilhelmina pun menuangkan panggilan moral tersebut dalam kebijakan politik etis.
ADVERTISEMENT
Kebijakan politik etis meliputi tiga program sehingga kerap disebut dengan Trias Van Deventer. Tiga program politik etis, antara lain:
Setelah menyimak ulasan di atas, jelas bahwa politik etis untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Mr. C. Th. Van Deventer. Pemikiran Van Deventer pun akhirnya terealisasi dalam tiga program yang meliputi irigasi, emigrasi, dan edukasi. (AA)