Konten dari Pengguna

Tradisi Carok Madura: Pengertian dan Asal-Usulnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 September 2024 4:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Carok Madura. Pixabay/Sasint.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Carok Madura. Pixabay/Sasint.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tradisi carok Madura bagi sebagian orang memang terlihat cukup kontroversial. Seolah-olah, tradisi ini menunjukkan bahwa orang Madura adalah suku yang cenderung menyukai kekerasan
ADVERTISEMENT
Padahal bagi orang Madura sendiri, tradisi carok tersebut bukan hanya soal perkelahian, tetapi merupakan bentuk mempertahankan kehormatan. Lantas, sebenarnya apa pengertian tradisi carok dan bagaimana asal-usulnya? Mari kita ulas!

Pengertian Tradisi Carok Madura

Ilustrasi tradisi carok Madura. Pixabay/Sasint.
Mengutip dari artikel “Tradisi Carok pada Masyarakat Madura Menurut Perspektif Teori Relativisme Sosial”, Liberatus Pogolamun (2013) menyebutkan bahwa tradisi carok Madura menurut masyarakat merupakan bentuk pemulihan harga diri ketika diinjak-injak oleh orang lain.
Biasanya harga diri ini berkaitan dengan harta, tahta, wanita, atau setiap hal yang berhubungan dengan kehormatan. Tradisi ini menjadi bentuk penyelesaian konflik yang paling adil menurut orang Madura.
Secara harfiah, tradisi carok Madura berarti sebuah pertarungan untuk membela harga diri. Biasanya pelaku carok menggunakan senjata tajam seperti celurit. Carok bukanlah sekadar perkelahian, tetapi merupakan tindakan terakhir untuk menyelesaikan konflik yang dianggap tidak bisa diselesaikan melalui cara-cara damai.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini berkembang di kalangan masyarakat Madura sebagai simbol keberanian, terutama dalam mempertahankan martabat keluarga.
Dalam konteks budaya Madura, carok seringkali dipicu oleh permasalahan keluarga atau perselisihan tanah. Kemudian masalah tersebut diselesaikan dengan mengikuti aturan-aturan tertentu yang dianggap adil oleh masyarakat setempat.

Asal-Usul Carok Madura

Carok Madura diyakini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, ketika masyarakat Madura harus menghadapi ketidakadilan dan penindasan.
Menurut laporan dua antropolog Belanda, De Jonge dan Touwen-Bouswma, carok diketahui muncul di Madura sejak abad ke-19.
Tradisi ini diyakini berawal dari seorang mandor kebun tebu bernama R Sakera yang berusaha melawan Pemerintah Hindia Belanda menggunakan celurit.
Aksinya menyebabkan dirinya dipenjara, tetapi Sakera tidak berhenti berjuang. Ia tetap menggunakan celuritnya untuk menghabisi beberapa orang yang telah memenjarakannya.
ADVERTISEMENT
Meskipun akhirnya dihukum mati, perlawanan Sakera memotivasi masyarakat Madura untuk melawan penjajah, meski hanya bersenjatakan celurit.
Pada masa itu, carok dianggap sebagai satu-satunya cara bagi masyarakat untuk mempertahankan hak dan kehormatan mereka. Dalam perkembangannya, carok juga dipengaruhi oleh kepercayaan lokal yang menghargai keberanian dan kebenaran.
Meski seringkali disalahpahami sebagai tradisi kekerasan, carok sebenarnya memiliki landasan nilai-nilai luhur seperti kejujuran dan keberanian yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Madura.
Demikian penjelasan mengenai tradisi carok Madura dan asal-usulnya. Mungkin larangan terhadap tradisi ini akan cukup sulit dilakukan sepenuhnya karena bertabrakan dengan budaya dan identitas lokal. (DIN)