Konten dari Pengguna

Tradisi Haul dalam Masyarakat Islam di Nusantara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 September 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Haul dalam Masyarakat Islam di Nusantara, Unsplash/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Haul dalam Masyarakat Islam di Nusantara, Unsplash/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
Tradisi Haul adalah tradisi yang sangat dikenal dalam budaya Islam di Nusantara. Secara praktik, haul merujuk pada acara yang memperingati tahun kematian seseorang, baik tokoh agama maupun individu Islam biasa.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini telah menjadi bagian yang mendalam dalam budaya masyarakat Islam di berbagai wilayah, sehingga sangat mudah ditemukan di banyak tempat.

Tradisi Haul di Nusantara

Ilustrasi Tradisi Haul di Nusantara, Unsplash/abumikayla20
Kata "haul" berasal dari bahasa Arab, yaitu haala-yahuulu-hawlan, yang berarti satu tahun atau 12 bulan. Istilah ini juga digunakan dalam hukum fikih untuk merujuk pada periode waktu standar dalam menunaikan kewajiban zakat. Berikut ini tradisi haul di Indonesia.
Di budaya masyarakat Indonesia, istilah "haul" berarti peringatan tahunan untuk mengenang wafatnya seseorang.
Mengutip dari laman nu.or.id, haul adalah peringatan atas kematian seseorang yang biasanya diadakan selama setahun sekali dengan tujuan utamanya yaitu untuk mendoakan ahli kubur agar semua amal beserta ibadah yang dilakukannya dapat diterima oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah upacara haul, kegiatan yang paling umum dilakukan adalah pembacaan tahlil (mengucapkan kalimat Lailahaillallah) serta serangkaian bacaan doa lainnya yang ditujukan untuk mendoakan orang yang telah meninggal.
Doa dipimpin oleh seseorang yang dianggap paling dihormati dan memiliki pengetahuan agama yang mendalam, seperti kiai. Setiap orang yang hadir di acara haul juga turut membacakan doa.
Tujuan dari pembacaan doa dalam upacara haul adalah memohon kepada Allah SWT agar orang yang diperingati diberikan keselamatan di akhirat dan agar semua amal ibadahnya selama hidup di dunia diterima.
Dalam pelaksanaannya, para ulama menyatakan bahwa peringatan haul tidak dilarang dalam agama, bahkan dianjurkan.
Ibnu Hajar dalam Fatâwa al-Kubrâ Juz II hlm 18 menjelaskan bahwa para sahabat dan ulama tidak melarang peringatan haul, asalkan tidak disertai dengan ratapan atau tangisan berlebihan untuk mayit atau ahli kubur.
ADVERTISEMENT
Peringatan haul biasanya diisi dengan penuturan biografi orang-orang yang alim dan saleh, dengan tujuan untuk mendorong orang lain meniru perbuatan baik mereka.
Itulah penjelasan mengenai tradisi haul dalam masyarakat Islam Nusantara.