Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tradisi Nganggung Asal Bangka Belitung serta Prosesinya
4 Juni 2024 23:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tradisi Nganggung berasal dari daerah Bangka Belitung. Upacara adat ini umumnya dilaksanakan oleh masyarakat Melayu dengan membawa makanan dari kediaman masing dalam pertemuan besar.
ADVERTISEMENT
Muthmainnah dan Dewi dalam Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Tradisi Nganggung di Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan bahwa tradisi Nganggung adalah bentuk implementasi dari nilai-nilai Pancasila dan menjaga kebersamaan rakyat.
Untuk mengetahui informasi mengenai tradisi Nganggung asal Bangka Belitung, simak penjelasannya dalam bacaan berikut.
Tradisi Nganggung Asal Bangka Belitung
Tradisi Nganggung berasal dari daerah Bangka Belitung. Nganggung adalah jenis upacara adat yang dilakukan masyarakat Melayu di Bangka Belitung dengan membawa makanan dari kediaman masing-masing menuju lokasi pertemuan besar secara berbondong-bondong.
Tempat pertemuan tersebut dapat dilakukan di lapangan, langgar, surau, maupun masjid. Upacara adat ini dilaksanakan pada momen tertentu, khususnya dalam perayaan besar agama Islam, misalnya Maulid Nabi Muhammad, Idulfitri, Iduladha, Muharram, maupun Nifi Sya'ban.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tradisi Nganggung juga dapat dilaksanakan pada saat musim panen. Beberapa daerah menyebut upacara adat ini sebagai Selawang Sedulang atau Sepintu Sedulang.
Artinya, setiap bubung rumah menyediakan makanan guna dibawa ke balai desa maupun masjid untuk berkumpul dengan masyarakat. Tujuan pelaksanaan tradisi Nganggung adalah untuk menjaga hubungan sosial antar masyarakat.
Tata Cara Tradisi Nganggung
Pelaksanaan tradisi Nganggung dilakukan dengan mempersiapkan tempat penyusun makanan atau dulang terlebih dulu. Biasanya, tempat tersebut berasal dari kayu, kuningan, maupun timah.
Di atas dulang, akan diatur piring-piring yang nantinya akan bersisi makanan, mulai dari nasi, lauk pauk, kue, serta buah-buahan. Setelah itu, dulang akan ditutup rapat menggunakan tudung saji. Dahulu, masyarakat setempat menggunakan tudung saji dari daun purun atau mengkuang dan bentuknya mirip candi atau basket.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring perkembangan zaman, masyarakat mulai menggunakan tudung saji yang terbuat dari plastik. Setelah menyiapkan dulang, maka masyarakat akan membawa makanan ke lokasi berkumpul.
Cara membawa dulang yang berisi makanan dilakukan dengan meletakkan di atas telapak tangan, lalu diangkat setinggi bahu. Beberapa masyarakat biasanya akan memukul beduk khusus sebanyak tiga kali sebelum dulang dibawa ke masjid.
Demikian informasi mengenai asal tradisi Nganggung dan prosesinya. [ENF]