Konten dari Pengguna

Tradisi Surat-menyurat: Asal-usul dan Perkembangannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
22 Oktober 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Surat-menyurat. Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Surat-menyurat. Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Surat-menyurat telah menjadi bagian penting dari komunikasi manusia selama ribuan tahun. Meski sekarang teknologi digital mendominasi, muncul pertanyaan: apakah tradisi surat-menyurat dengan kertas saat ini masih ada ?
ADVERTISEMENT
Tradisi ini memiliki asal-usul yang kaya, mulai dari papirus di Mesir kuno hingga perkembangan kertas di Tiongkok pada abad ke-2 Masehi. Dalam sejarahnya, surat kertas menjadi alat komunikasi pribadi, intelijen, hingga bisnis.

Asal-usul Surat-menyurat dengan Kertas

Ilustrasi Tradisi Surat-menyurat. Pexels/RDNE Stock project
Surat-menyurat dengan kertas mulai populer setelah kertas diproduksi secara massal di Eropa pada abad ke-12. Pada masa itu, surat menjadi cara utama untuk berkomunikasi jarak jauh, khususnya di kalangan bangsawan dan pejabat kerajaan.
Namun, apakah tradisi surat-menyurat dengan kertas saat ini masih ada?
Dikutip dari buku The History of Writing, Steven Roger Fischer, 2004:245, perkembangan teknologi membuat surat fisik semakin jarang digunakan, tetapi surat-menyurat tetap relevan sebagai bentuk ekspresi pribadi.

Perkembangan Tradisi Surat-menyurat

Ilustrasi Tradisi Surat-menyurat. Pexels/Castorly Stock
Pada era modern, tradisi surat-menyurat kertas mulai berkurang seiring dengan hadirnya email dan media sosial. Namun, bagi sebagian orang, menulis surat masih memiliki nilai sentimental yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku The Art of Letter Writing, Robert Graves, 1995:67, terdapat keunikan dalam menulis surat yang membuatnya tetap bertahan di kalangan tertentu, seperti kolektor surat atau orang yang menghargai proses penulisan manual.
Pertanyaan apakah tradisi surat-menyurat dengan kertas saat ini masih sering muncul karena dampak digitalisasi pada kehidupan modern.
Berdasarkan buku Paper: Paging Through History, Mark Kurlansky, 2016:198, disebutkan bahwa surat kertas masih digunakan dalam beberapa situasi formal dan untuk kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh media digital.
Meskipun penggunaan kertas untuk surat-menyurat menurun secara drastis, tradisi surat-menyurat dengan kertas saat ini masih belum sepenuhnya dapat dijawab dengan negatif.
Masih ada kelompok yang menanamkannya, terutama dalam konteks sentimental dan formal, yang menjadikan tradisi ini tetap hidup meski dalam jumlah yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Di kalangan tertentu, surat-menyurat kertas masih dipertahankan, terutama dalam konteks yang lebih personal dan formal.
Tradisi ini sering digunakan untuk momen-momen penting seperti ucapan terima kasih, surat cinta, atau surat resmi yang memerlukan tanda tangan.
Kolektor dan penggemar sejarah pun masih merawat dan mengumpulkan surat-surat lama sebagai bagian dari dokumentasi sejarah. (Haura)