Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tradisi Wetonan dalam Bahasa Jawa dan Maknanya
18 September 2024 11:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Inilah penjelasan seputar tradisi wetonan dalam bahasa Jawa dan maknanya. Tradisi wetonan adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Jawa, terkait dengan perhitungan hari kelahiran seseorang.
ADVERTISEMENT
Berikut ini pembahasan lebih dalam tentang makna dan filosofi di balik tradisi ini, serta bagaimana masyarakat Jawa memaknainya dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi Wetonan dalam Bahasa Jawa
Tradisi wetonan dalam bahasa Jawa merujuk pada sistem penanggalan yang menggabungkan kalender Jawa dengan kalender Islam dan kalender Masehi.
Wetonan didasarkan pada hari kelahiran seseorang yang dihitung dari perpaduan antara lima hari pasaran (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi) dan tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu).
Kombinasi antara kedua elemen ini menghasilkan "weton ," yang digunakan untuk meramalkan karakter, keberuntungan, hingga jodoh seseorang.
Menurut Javanese Calendar karya R.M. Ng. Poerbatjaraka, tradisi ini telah ada sejak zaman kerajaan Mataram kuno dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Makna Tradisi Wetonan dalam Kehidupan Masyarakat Jawa
Dalam tradisi wetonan, setiap weton memiliki makna dan pengaruh terhadap kehidupan seseorang.
Misalnya, weton kelahiran seseorang dipercaya dapat memberikan gambaran tentang sifat dasar, keberuntungan, serta hal-hal penting dalam hidup seperti pernikahan, rezeki, dan kesehatan.
Tradisi ini sangat dihormati, terutama dalam acara-acara penting seperti pernikahan, khitanan, dan pemilihan hari baik untuk memulai suatu usaha. Setiap keluarga Jawa umumnya masih memegang teguh tradisi ini, meskipun zaman telah modern.
Saat seseorang merayakan wetonan atau hari kelahirannya menurut hitungan Jawa, mereka akan mengadakan doa bersama dan selamatan sebagai bentuk syukur dan permohonan agar diberi keselamatan serta rezeki yang lancar.
Relevansi Wetonan dalam Kehidupan Modern
Meski zaman terus berubah, tradisi wetonan tetap dipertahankan oleh sebagian masyarakat, terutama yang masih kental dengan budaya Jawa.Misalnya, dalam menentukan hari baik untuk pernikahan, weton seseorang sering kali dijadikan acuan.
ADVERTISEMENT
Walaupun banyak generasi muda yang mungkin tidak terlalu memahami detailnya, tradisi ini tetap dihargai karena mengandung nilai-nilai spiritual yang kuat.
Tradisi wetonan dalam bahasa Jawa merupakan salah satu warisan budaya yang kaya akan makna spiritual dan filosofi hidup.
Bagi masyarakat Jawa, wetonan tidak hanya sekadar perhitungan hari lahir, melainkan juga menjadi bagian penting dalam menentukan langkah dan keputusan penting dalam hidup.
Tradisi ini tetap hidup dan dihormati, menunjukkan betapa kuatnya budaya dan kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.