Konten dari Pengguna

Tugas Laksamana Malahayati Panglima Perang Aceh

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Juni 2024 22:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tugas laksamana malahayati. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tugas laksamana malahayati. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebagai panglima perang perempuan pertama di dunia, tugas Laksamana Malahayati tentunya tidak jauh dari membela bangsa dan negara pada masanya.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah pembahasan lebih lanjut tentang tugas Laksamana Malahayati dan secuil kisahnya yang perlu diketahui.

Tugas Laksamana Malahayati

Ilustrasi tugas laksamana malahayati. Foto: Pixabay
Laksamana Hayati merupakan salah satu tokoh perempuan yang lahir di Aceh pada 1 Januari 1950. Keumalahayati merupakan bagian dari keluarga Kesultanan Aceh.
Buku Nasionalisme Generasi Muda karya Desi Ramawati menyebutkan bahwa Keumalahayati menjalankan pendidikannya di istana lalu berlanjut ke pendidikan militer akademi Baitul Maqdis.
Wanita yang kemudian dikenal sebagai Laksamana Malahayati kemudian mendirikan Inong Balee yang berarti wanita janda untuk berjuang di medan perang.
Para wanita yang suaminya gugur saat menjalankan tugas sebagai prajurit ini dikumpulkan lalu dipimpin olehnya dalam rangka melindungi pelabuhan dagang Aceh.
Laksamana Malahayati bersama pasukan perempuannya, menghadapi kapal Belanda yang masuk ke Aceh pada 11 September 1599 hingga membuat musuh kalang kabut.
ADVERTISEMENT
Laksamana Malahayati bersama 2000 pasukannya berhasil menghancurkan kedua kapal tersebut dan bahkan membunuh Cornelis de Houtman yang merupakan kapten Belanda.
Selain bertarung di medan perang, Laksamana Malahayati juga mahir bernegosiasi. Dia menjadi negosiator saat pemerintah Belanda mengajukan pembebasan tawanan perang.
Salah satu yang menjadi tawanannya adalah Frederik de Houtman yang merupakan adik dari kapten. Laksamana Malahayati meminta Belanda membayar ganti rugi atas peperangan sebagai gantinya.
Selain itu, walau tidak secara langsung, keberanian dan perjuangan yang ditunjukkan Laksamana Hayati ini juga turut meningkatkan harkat dan martabat wanita kala itu.
Tidak mengherankan kalau dia akhirnya menduduki jabatan tertinggi di Angkatan Laut Kesultanan Aceh dan menjadi laksamana perempuan pertama di dunia.
Perjuangannya terus berlanjut hingga ia meninggal pada tahun 1615. Jenazahnya dimakamkan di Desa Lamreh, Krueng Raya, Provinsi Aceh.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk apresiasi tertinggi pemerintah, Presiden Joko Widodo mengesahkan Laksamana Malahayati yang legendaris ini sebagai pahlawan nasional pada 9 November 2017.
Demikian adalah secuil kisah heroik dan tugas Laksamana Malahayati yang patut diketahui bersama. (SP)