Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tujuan dan Peran Perang Salib yang Terjadi sejak Abad ke-11 Masehi
16 Mei 2024 23:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tujuan dan peran Perang Salib merupakan topik pembahasan menarik bagi setiap orang yang menyukai sejarah dunia. Faktanya, Perang Salib termasuk peristiwa sejarah dunia yang mempunyai kisah panjang karena terjadi dalam sembilan periode.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan sejarah, Perang Salib merupakan serangkaian konflik militer dengan latar belakang motif agama. Kala itu, tujuan melakukan perang adalah merebut Yerusalem dan Tanah Suci yang berada di bawah kendali kaum muslim.
Tujuan dan Peran Perang Salib di Dunia
Setiap peperangan yang terjadi di dunia selalu mempunyai tujuan serta peran tersendiri. Tujuan serta peran tersebut juga terdapat dalam peristiwa Perang Salib.
Tujuan dan peran Perang Salib yang terjadi sejak abad ke-11 Masehi terbilang kompleks karena meliputi banyak faktor. Berikut adalah penjelasan ringkas mengenai tujuan serta peran Perang Salib di dunia.
A. Eksistensi Perang Salib
Selaras dengan namanya, Perang Salib ternyata memang memiliki kaitan dengan agama. Mengutip dari buku Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman, Hakim (2017: 101), Perang Salib adalah serangkaian konflik militer yang berlatar belakang motif agama.
ADVERTISEMENT
Perang tersebut diikuti oleh banyak orang Kristen Eropa guna menghadapi ancaman eksternal dan internal. Perang Salib melawan kaum muslim itu diikuti oleh orang-orang pagan Slavia, Kristen Rusia, Ortodoks Yunani, Monggol, dan musuh politik para Paus.
B. Misi Perang Salib
Mengutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam di Asia Barat Jilid I, Harun (2016: 243), tujuan Perang Salib adalah merebut kota suci Yerusalem atau Baitul Maqdis dari kekuasaan umat Islam. Hal itu memiliki kaitan dengan pendapat penganut Yahudi.
Kota Yerusalem atau Baitul Maqdis adalah kota suci bagi penganut agama Yahudi. Penganut Yahudi meyakini bahwa kota tersebut terdapat patung Nabi Sulaiman.
Selain itu, umat Kristen juga menganggap Yerusalem sebagai kota suci karena merupakan tempat kelahiran Nabi Isa. Wilayah itu disebut dengan Baitul Helem.
ADVERTISEMENT
Islam pun memiliki keyakinan tersendiri. Menurut umat Islam, kota Yerusalem adalah kota suci ketiga setelah kota Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah.
C. Terjadinya Perang Salib
Misi merebut kota Yerusalem dari kekuasaan umat muslim kemudian memicu terjadinya Perang Salib. Kembali mengutip dari Hakim (2017: 102), pada bulan Agustus 1096 Masehi, barisan tentara bergerak dari Lorraine, di bawah pimpinan Godfrey de Bouillon IV.
Pada peristiwa Perang Salib Pertama, pasukan Salib berhasil menduduki Yerusalem. Namun, Perang Salib tidak berhenti sampai di sana karena terus berlanjut hingga terjadi dalam sembilan periode.
Demikian jelas bahwa tujuan dan peran Perang Salib yang terjadi sejak abad ke-11 Masehi terbilang kompleks. Kompleksitas itu terjadi karena meliputi banyak pihak dan terjadi dalam banyak periode. (AA)
ADVERTISEMENT