Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Tujuan Hari Sumpah Pemuda dan Maknanya bagi Kaum Muda Indonesia
27 Oktober 2024 23:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Sumpah Pemuda: Bahasa Sebagai Pilar Persatuan Bangsa - FIB Unair, 20 Februari 2024, dalam situs fib.unair.ac.id, pada tanggal 28 Oktober 1928, pada Kongres Pemuda II di Jakarta .
Pemuda-pemuda Indonesia bersatu dalam tekad untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Tiga butir sumpah yang diucapkan pada Sumpah Pemuda menyiratkan kesetiaan pada tanah air.
Tujuan Hari Sumpah Pemuda dan Maknanya
Tujuan Hari Sumpah pemuda adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia serta mencapai kemerdekaan dan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia.
Mengutip dari Tujuan dan Makna Sumpah Pemuda bagi Para Pelajar Indonesia, 31 Oktober 2022, dalam situs binus.ac.id, tak hanya itu, Hari Sumpah Pemuda juga bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Memperkuat usaha dan kegiatan untuk memerdekaan Indonesia, menghilangkan rasa kedaerahan, dan mewujudkan cita-cita nasional pemersatu pemuda Indonesia, itu semua juga termasuk tujuan Hari Sumpah Pemuda.
Makna sumpah pemuda bagi para pelajar dan generasi muda di Indonesia, antara lain yaitu menghargai perjuangan bangsa, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, dan sikap cinta tanah air yang kental.
Sejarah Sumpah Pemuda
Untuk memahami lebih dalam tentang makna Sumpah Pemuda, sejarah tentang Sumpah Pemuda ini juga perlu diketahui. Masih dikutip dari situs yang sama, yaitu binus.ac.id, berikut adalah sejarah dari sumpah pemuda (27 – 27 Oktober 1928):
1. Rapat Pertama (Sabtu, 27 Oktober 1928)
Pertemuan pertama ini dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) di Lapangan Banten. Dalam pertemuan itu, Pak Soegondo berharap dengan pertemuan tersebut dapat memperkuat di hati anak muda.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada lima faktor yang memperkuat persatuan Indonesia, diantaranya adalah sejarah, Bahasa, hukum adat, Pendidikan, dan kemauan.
2. Rapat Kedua (Minggu, 28 Oktober 1928)
Pertemuan kedua dilaksanakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dan pembahasan utama adalah dengan topik Pendidikan.
Kedua pembicaranya adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sepakat bahwa semua anak harus mengenyam Pendidikan nasional.
Selain itu, semua anak harus dibesarkan secara demokratis dan harus ada keseimbangan antara Pendidikan di sekolah dan di rumah.
3. Rapat Ketiga (Minggu, 28 Oktober 1928)
Pertemuan ketiga diadakan di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat yang sekarang diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Dalam sesi ini, Soenario memaparkan pentingnya nasionalisme dan demokrasi Bersama dengan Gerakan Kepanduan.
Di sisi lain, Ramelan menjelaskan bahwa Gerakan Kepanduan tidak dapat dipisahkan dari Gerakan Nasional. Gerakan Kepanduan sejak dini mengajarkan anak-anak lebih disiplin dan kemandirian yang dibutuhkan dalam hal perjuangan.
ADVERTISEMENT
Pada konferensi ketiga ini diumumkan perkembangan hasill konferensi yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. Itulah tujuan Hari Sumpah Pemuda, makna, dan sejarahnya yang perlu diketahui kaum muda di Indonesia. (IF)