Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tujuan Konferensi Meja Bundar dan Latar Belakangnya
14 Januari 2024 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tujuan Konferensi Meja Bundar memang menjadi hal yang menarik untuk diketahui masyarakat Indonesia . Sebab, diplomasi ini berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan dan negara.
ADVERTISEMENT
Jadi, Konferensi Meja Bundar, atau biasa dikenal sebagai KMB merupakan salah satu bentuk diplomasi yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa antara Belanda dan Indonesia.
Berkat pertemuan ini, Indonesia dan Belanda berhasil mencapai beberapa kesepakatan, salah satunya pembentukan RIS. Untuk penjelasan lebih lengkap, simak di bawah ini.
Latar Belakang dan Tujuan Konferensi Meja Bundar
Salah satu bentuk diplomasi yang paling terkenal adalah Konferensi Meja Bundar atau KMB, yang menjadi bentuk kesepakatan Indonesia Belanda dalam Perjanjian Roem-Royen pada 7 Mei 1949.
Iin Nur Insaniwati dalam bukunya berjudul Mohamad Roem: Karier Politik dan Perjuangannya 1924-1968 menjelaskan, tujuan KMB adalah untuk menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.
ADVERTISEMENT
Karena Indonesia ingin mendapatkan solusi, serta cara penyerahan kedaulatan yang sungguh, penuh, tidak bersyarat, dan sesuai persetujuan perjanjian Renville, maka dilaksanakanlah KMB.
Selain itu, beberapa tokoh yang terlibat juga berharap jika konferensi yang dimulai pada 1 Agustus 1949 ini bisa selesai secepat dan seadil mungkin, yakni dalam waktu enam minggu atau dua bulan.
Hasil Konferensi Meja Bundar
Setelah melakukan pertemuan dan diskusi, Indonesia dan Belanda berhasil mencapai sejumlah kesepakatan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai tujuan Konferensi Meja Bundar beserta latar belakang dan hasilnya. Semoga membantu! (RN)