Tujuan Organisasi Sarekat Islam dan Sejarah Pendiriannya

Ilustrasi tujuan organisasi sarekat islam. Sumber: Max Rahubovskiy/pexels.com

Sarekat Islam adalah organisasi pergerakan nasional yang berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia. Adapun salah satu tujuan organisasi Sarekat Islam adalah mengembangkan perekonomian masyarakat.

Rizkianto dalam Kepemimpinan Karismatik HOS Tjokroaminoto di Sarekat Islam menyebutkan bahwa Sarekat Islam mengalami perkembangan pesat saat dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar tujuan organisasi Sarekat Islam, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Sejarah Pendirian Sarekat Islam

Ilustrasi tujuan organisasi sarekat islam. Sumber: Max Rahubovskiy/pexels.com

Sebelum mengetahui informasi lebih lanjut mengenai tujuan organisasi Sarekat Islam, sebaiknya pahami dulu sejarah pendiriannya. Adapun sejarah Sarekat Islam bermula dari organisasi perdagangan bernama Sarekat Dagang Islam.

Organisasi tersebut didirikan oleh K.H. Samanhudi di Solo tahun 1905. Semula, tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing pedagang lokal dengan pedagang asing.

Akan tetapi, organisasi Sarekat Dagang Islam mengalami sejumlah kendala. Akhirnya, organisasi tersebut diserahkan kepada HOS Tjokroaminoto atau Haji Umar Sair Aminoto.

Di bawah kepemimpinan HOS Tjokroaminoto, organisasi Sarekat Dagang Islam berubah nama menjadi Sarekat Islam. Adapun tujuannya pun meluas, tak sekadar berurusan dengan bidang perniagaan. Di sisi lain, Sarekat Islam juga berfokus pada masalah keagamaan.

Tujuan Organisasi Sarekat Islam

Sarekat Islam adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang dengan lantang menyerukan penolakannya terhadap sistem kolonialisme.

Selama berdiri, organisasi Sarekat Islam mempunyai sejumlah tujuan. Adapun tujuan organisasi Sarekat Islam adalah:

Kemunduran Organisasi Sarekat Islam

Dalam perkembangannya, Sarekat Islam bukan hanya bergerak di bidang perekonomian dan keagamaan saja. Organisasi pergerakan nasionalis ini lambat laun menyebar di seluruh masyarakat Nusantara, hingga bergerak ke arah bidang politik.

Hal itu membuat masyarakat menantikan organisasi tersebut untuk menyerukan aspirasinya akibat penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial.

Akan tetapi, pada Januari 1913, Sarekat Islam mengumumkan bahwa mereka bukan organisasi politik. Nyatanya, kondisi politik yang terjadi pada 1929 turut berdampak pada organisasi ini.

Sampak akhirnya, organisasi Indische Social Democratische Verenihing atau ISDV yang membawa pengaruh komunis berusaha untuk memengaruhi Sarekat Islam.

Kala itu, Sarekat Islam dipimpin oleh Semaun. Namun, penolakan Semaun untuk tidak mengirimkan perwakilan Sarekat Islam ke Dewan Perwakilan Rakyat pada akhirnya menimbulkan perpercahan.

Demikian informasi mengenai tujuan organisasi Sarekat Islam. [ENF]