Konten dari Pengguna

Tujuan Pemberontakan Republik Maluku Selatan pada 1950

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
8 Desember 2023 21:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemberontakan Republik Maluku Selatan. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemberontakan Republik Maluku Selatan. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tujuan pemberontakan Republik Maluku Selatan pada 1950 adalah untuk memisahkan wilayah mereka, meliputi Seram, Ambon, dan Buru dari Indonesia untuk membentuk negara sendiri.
ADVERTISEMENT
Gerakan separatisme ini dipimpin oleh Dr. Ch.R.S. Soumokil, yakni seorang mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Lalu, apa yang melatarbelakangi peristiwa ini? Simak penjelasan berikut.

Tujuan Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Ilustrasi pemberontakan Republik Maluku Selatan. Sumber foto: Unsplash
Pemberontakan Republik Maluku Selatan merupakan gerakan separatisme yang terjadi pada 25 April 1950. Saat itu, masyarakat Maluku Selatan terbagi menjadi dua kubu, yakni kelompok yang mendukung nasionalisme dan federalisme.
Kelompok federalisme ini akhirnya membentuk sebuah gabungan, yang diketahui oleh Dr. Soumokil. Ia pun memproklamasikan berdirinya Republik Maluku Selatan pada April 1950.
Tujuan utama dari pemberontakan ini sendiri adalah untuk memisahkan wilayah Maluku Selatan yang meliputi Seram, Ambon, dan Buru, lalu membentuk negara sendiri.
Dikutip dari buku Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 3 karya Sri Untari, peristiwa ini dilatarbelakangi oleh rasa tidak puas terhadap pemerintah Indonesia yang telah merubah bentuk negara menjadi NKRI lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Soumokil dan kelompoknya juga merasa bahwa Maluku Selatan memiliki identitas dan kebudayaan sendiri, yang jelas berbeda dengan kebudayaan dari wilayah lain di Indonesia.
Soumokil juga merasa bahwa pemerintah Indonesia tidak memberikan perhatian yang cukup kepada Maluku Selatan, dan menganggap hak yang diberikan tidaklah sama.
Kelompok RMS juga beranggapan bahwa pemerintah Indonesia saat itu lebih memperhatikan wilayah Jawa dan Sumatra. Akibatnya, wilayah lain merasa terasingkan dari negara sendiri.

Dampak dan Upaya Pemberontakan RMS

Pemberontakan RMS telah menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Maluku Selatan. Pasalnya, peristiwa ini berhasil menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi di wilayah Maluku.
Untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh Republik Maluku Selatan, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya, seperti memberi otonomi khusus untuk wilayah Maluku.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, upaya tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Akhirnya, dilakukan ekspedisi pasukan APRIS di berbagai wilayah Maluku Selatan. Setelah Ambon jatuh ke tangan pemerintah Indonesia, sejumlah pasukan RMS melarikan diri. (RN)