Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tujuan Sarana Transportasi pada Awalnya Dikembangkan oleh Pemerintah Hindia
12 April 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sarana transportasi pada awalnya dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan tujuan demi keuntungan semata.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut ini akan membahas lebih lanjut tentang tujuan pengembangan sarana transportasi oleh Hindia Belanda.
Sarana Transportasi pada Awalnya Dikembangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan Tujuan...
Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari satu tempat ke tempat lain untuk memaksimalkan manfaat dan kegunaan.
Berdasarkan buku Pengantar Transportasi karya Siti Fatimah, di Indonesia, terutama Pulau Jawa, perkembangan alat transportasi darat dengan tenaga mekanik tidak lepas dari peran pemerintah Hindia Belanda.
Tujuan utama dari pemerintah Hindia Belanda adalah untuk memudahkan pengangkutan hasil produksi perkebunan dari berbagai daerah di Jawa.
Khusus di Priangan yang merupakan wilayah unggulan, Hindia Belanda juga menyediakan transportasi bagi kelangsungan pengusaha swasta.
Ditambah lagi dengan meningkatnya investasi asing dalam bidang perkebunan teh, kopi, tembakau, tebu, kina, dan lainnya yang mendorong pemerintah menyediakan layanan transportasi memadai.
ADVERTISEMENT
Lebih detail dalam buku Bahan Bangunan dan Konstruksi karya Tri Mulyono, pada 1605, VOC memperbanyak jalur jalan dari pusat pertanian dan perkebunan rakyat menuju dermaga pelabuhan ekspor.
Sedangkan, pada 1808, di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Daendels, dibangun jalan pos di Pulau Jawa yang selesai tahun 1811.
Jalan pos ini membentang dari Anyer sampai Panarukan, yakni melalui Jakarta, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Surabaya, dan Banyuwangi sepanjang sekitar 1.500 km.
Tujuan utamanya adalah merupakan strategi militer pemerintah Hindia Belanda, yaitu mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
Dengan jalur tersebut, Hindia Belanda berharap mobilisasi bantuan militer saat musuh menyerang menjadi lebih cepat dan mengontrol pergerakan pribumi dengan patroli militer.
Selain itu, untuk mempersingkat waktu tempuh komoditas perkebunan hasil sistem tanam paksa juga penyebaran informasi yang dapat segera diketahui melalui surat kabar.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, tujuan utama Hindia Belanda membangun sarana transportasi, termasuk jalur kereta api dan infrastruktur lain adalah untuk kontrol dan eksploitasi ekonomi.
Demikian adalah tujuan sarana transportasi yang pada awalnya dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda. (SP)