Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Ulasan Ringkas tentang 3 Teori Kekerasan dalam Ilmu Sosial
15 April 2023 21:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Teori Kekerasan merupakan salah satu teori yang terdapat dalam pembahasan ilmu sosial, khususnya sosiologi. Layaknya sebuah teori dalam ilmu sosial, Teori Kekerasan pun merupakan teori yang menjelaskan tentang fenomena sosial.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, Teori Kekerasan ini menjelaskan dan mengkaji tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan. Bagaimana isi dari Teori Kekerasan dalam ilmu sosial? Simak uraian lengkapnya di bawah ini.
3 Teori Kekerasan dalam Ilmu Sosial
Ketika membahas tentang Teori Kekerasan, artinya kita membahas teori-teori yang menjelaskan tentang kekerasan. Jadi, Teori Kekerasan itu terdiri dari banyak teori.
Tiga dari sekian banyak Teori Kekerasan yang ada adalah Teori Faktor Individual, Teori Faktor Kelompok, dan Teori Dinamika Kelompok.
Masing-masing teori tersebut menjelaskan penyebab kekerasan berdasarkan faktor individual, faktor kelompok, dan dinamika kelompok.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tiga Teori Kekerasan yang mengutip dari buku berjudul Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI karya Maryati dan Juju (2007: 63 – 64).
ADVERTISEMENT
1. Teori Faktor Individual
Beberapa ahli berpendapat bahwa setiap perilaku kelompok, termasuk perilaku kekerasan, selalu berawal dari perilaku individu.
Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan, baik yang dilakukan oleh individu secara sendirian maupun bersama orang lain.
Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat memahami bahwa Teori Faktor Individual menjelaskan bahwa perilaku kekerasan berawal dari perilaku individu. Perilaku individu yang agresif dapat menimbulkan kekerasan, baik secara spontan maupun dengan perencanaan.
2. Teori Faktor Kelompok
Beberapa ahli lain mengemukakan pandangan bahwa individu cenderung membentuk kelompok dengan mengedepankan identitas berdasarkan persamaan ras, agama, atau etnik.
Identitas kelompok inilah yang cenderung dibawa ketika seseorang berinteraksi dengan orang yang lain. Menurut teori ini, kekerasan dapat terjadi akibat benturan antara identitas kelompok yang berbeda.
Jadi, Teori Faktor Kelompok memiliki pandangan bahwa kekerasan merupakan akibat dari adanya benturan antara kelompok yang memiliki identitas berbeda atau berlainan.
ADVERTISEMENT
3. Teori Dinamika Kelompok
Teori Dinamika Kelompok memiliki anggapan bahwa kekerasan timbul karena adanya kehilangan rasa memiliki (deprivasi relatif) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat.
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan sosial yang terjadi sangat cepat membuat sistem sosial dan nilai dalam masyarakat dianggap menjadi tidak seimbang. Pengaruh perubahan yang berlangsung secara cepat itulah yang kemudian dapat menyebabkan kekerasan.
Jadi, Teori Dinamika Kelompok ini merupakan Teori Kekerasan yang menjelaskan terjadinya kekerasan akibat perubahan-perubahan sosial yang sangat cepat dalam kelompok masyarakat.
Setelah menyimak uraian mengenai Teori Kekerasan, kita dapat memahami bahwa kekerasan yang terjadi dalam lingkungan sosial dapat terjadi karena berbagai faktor.
Selain itu, kita juga dapat memahami teori yang paling tepat untuk mengkaji kekerasan berdasarkan faktor penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Sekian uraian tentang Teori Kekerasan kali ini. Selamat lanjut membaca artikel lainnya di kanal Sejarah dan Sosial. (AA)