Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upacara Adat Bengkulu yang Masih Lestari Hingga Sekarang
24 Mei 2024 20:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bengkulu merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kental dengan adat-istiadatnya. Bahkan sampai sekarang masih tetap lestari berbagai upacara adat Bengkulu yang tentunya sarat akan makna. Lantas apa saja upacara adat tersebut dan apa kegunaannya?
ADVERTISEMENT
Simak penjelasan selengkapnya, di sini!
5 Upacara Adat Bengkulu
Upacara adat identik dengan persembahan dan ritual khusus. Upacara adat yang ada di Bengkulu menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus terus lestari. Inilah upacara adat Bengkulu yang masih ada hingga sekarang:
1. Sedekah Rame
Sedekah rame diadopsi dari Kesultanan Palembang. Upacara ini masuk ke Bengkulu dibawa oleh Kriye Mambul. Sedekah rame banyak dilaksanakan di kawasan Batu Urip Bengkulu.
Upacara ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Prosesi yang ada dalam upacara adat ini adalah memberi rezeki bagi yang melakukannya. Prosesi ini harus dipimpin oleh garis keturunan yang ditunjuk langsung dan tidak boleh sembarangan.
2. Semgoa Pai
Upacara adat semgoa pai adalah jenis upacara adat masyarakat Rejang Kepahiang. Upacara ini tujuannya untuk menghormati tanaman padi sebagai makanan pokok masyarakat.
ADVERTISEMENT
Semgoa pai dilaksanakan tiga hari berturut-turut, mulai dari persiapan sesajen. Kemudian pagi hari perempuan tua pemilik ladang berada di tepi ladang dan menyiapkan upacara.
Prosesi bermula dengan pemilinan padi, disanggul dan diikat dengan 3 benang, kemudian padi digantung.
3. Tabot
Dr. H. Murodi, MA dalam buku berjudul Sejarah Kebudayaan Islam Mts Kelas IX menjelaskan bahwa pada awalnya upacara Tabot (Tabuik) memang dipergunakan oleh orang-orang Syi'ah untuk mengenang gugurnya Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Namun, sejak orang-orang Sipai lepas dari pengaruh ajaran Syi'ah, upacara ini dilakukan hanya untuk memenuhi wasiat leluhur mereka.
Belakangan, sejak satu dekade terakhir, selain melaksanakan wasiat leluhur, acara ini juga dimaksudkan sebagai wujud partisipasi orang-orang Sipai dalam pembinaan dan pengembangan budaya daerah Bengkulu setempat.
ADVERTISEMENT
4. Kedurai Agung
Kedurai Agung merupakan upacara adat Bengkulu dengan prosesi ritual agung atau upacara ritual yang besar. Pelaksanaan upacara ini adalah dengan mengacu pada pemujaan kepada arwah nenek moyang.
Pada prosesi ini masyarakat menyediakan sesajen kepada para leluhur. Masyarakat yang masih melestarikan upacara ini adalah Suku Rejang dan akan terus diwariskan secara turun-temurun.
Demikianlah penjelasan tentang upacara adat Bengkulu yang masih lestari hingga sekarang. Semoga membantu! (eK)