Konten dari Pengguna

Upacara Minum Teh Jepang: Asal-usul dan Maknanya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Januari 2025 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Upacara minum teh Jepang. Unsplash.com/五玄土 ORIENTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Upacara minum teh Jepang. Unsplash.com/五玄土 ORIENTO
ADVERTISEMENT
Upacara minum teh Jepang atau yang dikenal sebagai “chanoyu”, adalah tradisi seni yang telah berkembang selama berabad-abad. Upacara ini lebih dari sekadar menikmati secangkir teh.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari www.japan-guide.com, upacara minum teh Jepang (茶道, sadō atau chadō, atau yang berarti "jalan minum teh" atau 茶の湯, chanoyu) adalah sebuah tradisi di Jepang.
Ritual ini merupakan bentuk penghormatan terhadap keindahan, keharmonisan, dan spiritualitas.

Asal-Usul Upacara Minum Teh Jepang dan Maknanya

Ilustrasi Upacara minum teh Jepang. Unsplash.com/五玄土 ORIENTO
Berikut ini penjelasan asal-usul upacara minum teh Jepang, bagaimana tradisi ini bermula, dan apa makna mendalam di baliknya?
Tradisi minum teh di Jepang berasal dari abad ke-9, ketika seorang biksu Buddha bernama Eisai membawa biji teh dari Tiongkok ke Jepang. Pada masa itu, teh digunakan sebagai obat dan alat meditasi.
Namun, pada abad ke-15, Sen no Rikyū, seorang tokoh besar dalam sejarah chanoyu, menyempurnakan tata cara upacara minum teh dan menanamkan nilai-nilai Zen ke dalamnya.
ADVERTISEMENT
Sen no Rikyū mengajarkan bahwa upacara minum teh bukan hanya tentang menyeduh dan menikmati teh, tetapi juga tentang menciptakan suasana damai, menghormati tamu, dan menghargai keindahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Makna dan Filosofi Upacara Minum Teh

Ilustrasi Upacara minum teh Jepang. Unsplash.com/五玄土 ORIENTO
Upacara minum teh menyimpan empat prinsip utama, yaitu:

1. Harmoni (Wa)

Menekankan pentingnya keselarasan antara tuan rumah, tamu, dan lingkungan sekitar.

2. Penghormatan (Kei)

Setiap langkah dalam upacara menunjukkan rasa hormat kepada tamu dan benda-benda yang digunakan, seperti mangkuk teh dan teko.

3. Kemurnian (Sei)

Sebelum memulai upacara, area sekitar dan peralatan teh dibersihkan sebagai simbol membersihkan hati dan pikiran.

4. Ketenangan (Jaku)

Melalui meditasi dan perhatian penuh terhadap momen, upacara ini membantu mencapai kedamaian batin.
Ritual dimulai dengan menyambut tamu di ruangan khusus yang dirancang sederhana namun indah. Tuan rumah dengan penuh perhatian menyeduh teh matcha (teh hijau bubuk) menggunakan mangkuk khas.
ADVERTISEMENT
Setiap gerakan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mencerminkan kesadaran penuh akan setiap detail.
Upacara minum teh di Jepang mengajarkan pentingnya memperlambat ritme kehidupan, menemukan kedamaian dalam kesederhanaan, dan menghargai hubungan antarindividu.
Pada masa tengah kehidupan modern yang sibuk, tradisi ini tetap relevan sebagai pengingat untuk merayakan momen kecil dengan penuh kesadaran.
Upacara minum teh Jepang adalah perpaduan seni, budaya, dan spiritualitas yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Tradisi ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai, tetapi juga menawarkan pelajaran mendalam tentang harmoni dan penghargaan terhadap keindahan sederhana dalam hidup. (Aya)