Upacara Wetonan: Latar Belakang dan Waktu Pelaksanaannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
5 April 2024 23:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi upacara wetonan. Sumber: kelvin agustinus/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi upacara wetonan. Sumber: kelvin agustinus/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upacara wetonan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk memperingati hari lahir seseorang. Hal ini dihitung berdasarkan kalender Jawa.
ADVERTISEMENT
Yahya, Faizah, dan Soliqah dalam Akulturasi Budaya pada Tradisi Wetonan dalam Perspektif Islam menyebutkan bahwa tradisi wetonan dilakukan dengan menyajikan makanan kepada masyarakat yang diundang dan berdoa agar hidupnya berkah.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar upacara wetonan, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Latar Belakang Upacara Wetonan

Ilustrasi upacara wetonan. Sumber: Rene Asmussen/pexels.com
Upacara wetonan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Tradisi ini dilakukan untuk memperingati hari lahir seseorang dengan acuan kalender Jawa dan pasarannya, misalnya Pahing, Wage, serta Kliwon.
Pada dasarnya, pelaksanaan upacara wetonan bertujuan untuk menghormati saudara empat atau sedulur papat, yakni air ketuban (air kawah), plasenta (ari-ari), darah, serta tali pusar.
Pasalnya, keempat elemen tersebut termasuk sebagai saudara bayi selama di dalam kandungan. Masyarakat Jawa percaya bahwa empat elemen tersebut akan memengaruhi seorang bayi selama dirinya hidup.
ADVERTISEMENT
Makna dari upacara wetonan, yaitu agar bayi terhindar dari bahaya, hidupnya berkah, dan mendapatkan umur panjang.

Waktu Pelaksanaan Upacara Wetonan

Pada umumnya, upacara wetonan dilaksanakan ketika bayi telah berumur 35 hari. Apabila dilihat dari kalender Jawa, 35 hari termasuk satu bulan. Orang Jawa sendiri menyebut hal itu dengan istilah selapan.
Di sisi lain, kalender Jawa dihitung berdasarkan kombinasi dari perhitungan hari dalam penanggalan Jawa serta perhitungan kalender Masehi. Adapun bentuk kombinasi dari wetonan ini, seperti Senin Wage, Minggu Pon, dan lainnya.
Selain ketika selapan, tradisi wetonan ini juga akan dilakukan setiap sebulan sekali atau 35 hari sekali. Akan tetapi, kini hanya sejumlah masyarakat Jawa saja yang masih mempertahankan tradisi ini.
ADVERTISEMENT

Cara Pelaksanaan Upacara Wetonan

Setiap masyarakat Jawa mempunyai cara yang berbeda-beda untuk melaksanakan upacara wetonan. Misalnya adalah dengan mengundang tetangga untuk melaksanakan tahlil bersama atau membagikan makanan ke tetangga-tetangga.
Di samping itu, tradisi wetonan juga bisa dilaksanakan dengan perayaan lebih besar, misalnya acara sosial, dan berdoa bersama.
Demikian sederet informasi mengenai upacara wetonan dan cara pelaksanaannya. [ENF]