Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Upaya Pemerintahan RIS dalam Mengatasi Pemberontakan APRA
24 Agustus 2023 23:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada sejumlah upaya pemerintahan RIS dalam mengatasi pemberontakan APRA di Bandung. Salah satunya dengan melancarkan operasi militer pada tanggal 24 Januari 1950.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana upaya pemerintahan RIS dalam mengatasi pemberontakan APRA di Bandung lainnya? Simak pembahasannya di sini.
Sejarah Singkat Pemberontakan APRA
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) merupakan milisi dan tentara swasta pro-Belanda yang dibentuk dan dipimpin oleh mantan kaptem Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL), Raymond Westerling.
Dikutip dari buku Explore Ilmu Pengetahuan Sosial karya Dwi Sumpani, APRA melakukan pemberontakan di Bandung pada 23 Januari 1950, yang disebabkan oleh hasil kesepakatan KMB.
KMB atau Konferensi Meja Bundar sendiri merupakan sebuah perundingan yang menghasilkan beberapa keputusan. Salah satunya ialah pembentukan APRIS yang terdiri dari TNI dan KNIL.
Hal ini tentu saja memicu perlawanan dari KNIL. Mereka yang selalu bertentangan dengan TNI tersebut menolak untuk bersatu di bawah APRIS.
ADVERTISEMENT
Melihat situasi ini, Kapten Raymond Westerling akhirnya menginisiasi persatuan KNIL dan KL menjadi APRA, yang kemudian melakukan pemberontakan pada 23 Januari 1950.
Bagaimana Upaya Pemerintahan RIS dalam Mengatasi Pemberontakan APRA di Bandung?
Pemberontakan yang dilakukan oleh APRA memaksa pemerinta RIS mengerahkan segala cara untuk mengatasinya.
Lantas, bagaimana upaya pemerintahan RIS dalam mengatasi pemberontakan APRA di Bandung? Berikut penjelasannya.
1. Operasi Militer
Salah satu upaya pemerintahan RIS dalam menumpas APRA adalah dengan melancarkan operasi militer pada tanggal 24 Januari 1950.
Kala itu, APRIS mengirimkan bala bantuan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Bandung guna mengatasi pemberontakan APRA.
Hingga akhirnya, APRA berhasil didesak dan ditumpas oleh pasukan APRIS tersebut.
2. Perundingan
Selain melancarkan operasi militer, pemerintahan RIS juga mengupayakan perundingan dengan mengirimkan Perdana Menteri RIS, yakni Mohammad Hatta untuk bertemu dengan Komisaris Tinggi Belanda, HM Hirschfeld.
ADVERTISEMENT
Setelah perundingan tersebut, Komandan Tinggi Belanda di Bandung, Myor Jenderal Engels, akhirnya mendesak pasukan Westerling untuk meninggalkan kota tersebut.
3. Penangkapan Westerling
Upaya terakhir yang dilakukan oleh pemerintah RIS adalah memerintahkan penangkapan Westerling dan Sultan Hamid II. Namun, Westerling berhasil melarikan diri ke Belanda. Sementara Sultan Hamid II ditangkap pada 5 April 1960.
Itulah berbagai upaya pemerintahan RIS dalam mengatasi pemberontakan APRA di Bandung. Semoga bermanfaat! (RN)