Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Urutan Pernikahan Adat Jawa yang Sakral dan Penuh Makna
10 Juli 2024 23:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Urutan pernikahan adat Jawa terkenal panjang dan mempunyai makna mendalam. Setiap prosesi demi prosesi menggambarkan masih kentalnya adat pernikahan dari zaman nenek moyang.
ADVERTISEMENT
Zaman dahulu upacara pernikahan hanya dilaksanakan di lingkungan istana atau keraton. Namun, sekarang ini pernikahan adat Jawa bisa dilaksanakan oleh masyarakat Jawa yang bukan dari kalangan keraton.
Urutan Pernikahan Adat Jawa dan Penjelasannya
Martha Tilaar Puspita Martha dalam buku berjudul Pengantin Solo Putri & Basahan menjelaskan bahwa tradisi dalam perhelatan perkawinan adat Jawa ditandai dengan serangkaian upacara adat dan dilaksanakan untuk kedua pengantin, keluarga pengantin, serta kerabat pengantin.
Inilah urutan pernikahan adat Jawa dan penjelasannya yang menarik untuk diketahui
1. Upacara Pasang Tarub dan Tuwuhan
Upacara pasang Tarub merupakan upacara mengawali prosesi pernikahan adat Jawa. Prosesi ini ditandai pemasangan berbagai daun tanaman dan dilaksanakan ketika sore atau pagi hari. Sedangkan tuwuhan adalah dekorasi tarub agar lebih menarik.
ADVERTISEMENT
2. Siraman
Siraman dilaksanakan ketika pagi hari menjelang siang maupun sore hari. Upacara siraman untuk mengawali merias calon pengantin. Siraman mengandung simbol pembersihan lahir dan batin calon pengantin, sehingga saat dirias wajahnya akan bersinar dan aromanya wangi.
3. Dodol Dawet
Prosesi dodol dawet dalam pernikahan adat Jawa adalah membagikan dawet kepada para tamu yang hadir. Kemudian mereka membayar dengan pecahan tembikar yang asalnya dari tanah liat atau kreweng. Prosesi ini sebagai simbol suami istri harus bekerja sama dalam membina keutuhan pernikahan.
4. Midodareni
Upacara midodareni dilaksanakan dengan aturan calon pengantin yang tidak boleh keluar kamar sejak pukul 06.00 sore sampai 12.00 malam.
Jika ada tamu, mereka harus menemui calon pengantin di kamar. Calon pengantin perempuan juga tidak boleh bertemu dengan calon pengantin laki-laki.
ADVERTISEMENT
5. Ijab Qabul
6. Upacara Panggih
Upacara panggil sebagai simbolis bertemunya pengantin perempuan dan pengantin laki-laki. Upacara ini dilaksanakan dengan kedua orang tua pengantin laki-laki menuju rumah pengantin perempuan. Kemudian pengantin perempuan keluar didampingi dengan kedua orang tua dan keluarga.
Demikianlah penjelasan tentang urutan pernikahan adat Jawa yang kental dengan nilai adat-istiadat dan budaya Jawa. Semoga membantu! (eK)