Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Waktu Presiden Soeharto Meletakkan Jabatannya yang Mengubah Sejarah Indonesia
6 Desember 2024 18:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Waktu Presiden Soeharto meletakkan jabatannya menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam perjalanan politik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini mengguncang seluruh negara, menandai akhir dari pemerintahan Orde Baru yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade.
Mengundurkan diri di tengah krisis yang melanda, Soeharto membuat langkah yang tidak terduga, yang menjadi titik balik bagi Indonesia menuju era Reformasi.
Waktu Presiden Soeharto Meletakkan Jabatannya
Kapan Presiden Soeharto meletakkan jabatannya? Jawabannya adalah pada tanggal 21 Mei 1998.
Mengutip dari tni.al.id, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya setelah menghadapi serangkaian tekanan yang semakin berat. Salah satu faktor terbesar yang mendorong pengunduran dirinya adalah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir 1997.
Krisis moneter yang dimulai dengan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menimbulkan dampak yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Inflasi yang tinggi, lonjakan harga barang, serta pengangguran yang semakin meningkat menciptakan keresahan di kalangan masyarakat. Keadaan semakin memburuk pada awal tahun 1998, ketika pemerintah tidak mampu mengatasi dampak dari krisis tersebut.
Rakyat merasa semakin tertekan dengan kondisi ekonomi yang semakin memburuk, sementara pemerintah terlihat kesulitan untuk memberikan solusi yang efektif.
Dalam kondisi ini, rasa ketidakpuasan mulai mengemuka, terutama di kalangan mahasiswa dan berbagai kelompok masyarakat yang merasa frustrasi terhadap ketidakmampuan pemerintah dalam menangani krisis.
Demonstrasi besar-besaran yang dimulai pada awal tahun 1998, terutama oleh mahasiswa, semakin menguatkan tuntutan agar Soeharto mundur dari jabatannya.
Mereka menuntut reformasi total dalam pemerintahan dan menganggap Soeharto sudah tidak mampu lagi memimpin Indonesia di tengah krisis yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Protes ini berkembang menjadi gerakan nasional yang memaksa banyak pihak, baik di dalam maupun luar pemerintahan, untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Soeharto.
Selain tekanan ekonomi dan demonstrasi besar, Soeharto juga dihadapkan pada situasi politik yang semakin tidak stabil.
Dalam tubuh pemerintahan sendiri, terjadi perpecahan di kalangan elit politik. Beberapa anggota kabinet mulai menarik dukungan dari Soeharto dan mendukung gerakan reformasi.
Pada saat yang sama, banyak pihak internasional yang menekan Indonesia untuk melakukan perubahan dan memperbaiki kondisi politik dalam negeri.
Korupsi, kolusi, dan nepotisme yang marak selama masa Orde Baru juga menjadi faktor penting yang mendorong pengunduran diri Soeharto.
Banyak pihak merasa bahwa kekuasaan yang terpusat pada dirinya dan keluarga serta lingkaran dekatnya telah merugikan negara.
ADVERTISEMENT
Ketidakpuasan yang terus meningkat ini menyebabkan Soeharto merasa bahwa waktunya sudah tiba untuk mundur dan memberikan kesempatan bagi perubahan.
Pada akhirnya, tekanan-tekanan tersebut memaksa Soeharto untuk meletakkan jabatannya. Ia mengumumkan pengunduran dirinya pada 21 Mei 1998, setelah menyadari bahwa dukungan terhadapnya sudah sangat minim.
Dengan pengunduran dirinya, Soeharto membuka jalan bagi Reformasi yang membawa perubahan besar dalam politik Indonesia. Langkah ini menandai berakhirnya era Orde Baru dan membuka babak baru bagi Indonesia yang lebih demokratis.
Alasan Presiden Soeharto meletakkan jabatannya adalah hasil dari gabungan berbagai tekanan yang datang dari krisis ekonomi, ketidakpuasan masyarakat, serta situasi politik yang semakin tidak stabil.
Keputusan ini menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia, yang menandai berakhirnya pemerintahan otoriter Orde Baru dan dimulainya era Reformasi.
ADVERTISEMENT
Waktu presiden soeharto meletakkan jabatannya, saat itulah politik Indonesia memasuki masa reformasi. (Shofia)