Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Zaken Kabinet: Pengertian, Fungsi, Tujuan beserta Contohnya
11 Juli 2023 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah mendengar tentang Zaken Kabinet? Zaken Kabinet adalah kabinet yang muncul karena ketidakstabilan partai politik pasca-pemilu 1955 di mana masing-masing kabinet bersandar pada koalisi yang menghimpun banyak partai.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu Zaken Kabinet? Simak penjelasan lebih lanjut di uraian berikut!
Pengertian Zaken Kabinet
B.N. Marbun dalam buku berjudul Kamus Politik menjelaskan bahwa Zaken Kabinet adalah suatu kabinet ekstra parlementer yang dibentuk berdasarkan keahlian.
Zaken Kabinet juga dapat diartikan sebagai kabinet dengan jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli sehingga bukan dari representasi partai politik tertentu.
Fungsi dan Tujuan Zaken Kabinet
Zaken Kabinet mempunyai beberapa fungsi dan tujuan, yaitu:
Contoh Zaken Kabinet
Indonesia mempunyai beberapa contoh Kabinet Zaken, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Kabinet Djuanda
Pada 9 April 1957, Soekarno membentuk Kabinet Djuanda dan ketuanya adalah Djuanda Kartawidjaja. Djuanda merupakan seseorang yang tidak terikat partai manapun dan sebelumnya telah beberapa kali menjabat sebagai menteri.
Meski Kabinet Djuanda tidak memperoleh kepercayaan dari anggota parlementer, tetapi kabinet ini mendapatkan dukungan dari partai-partai besar.
Adapun beberapa partai yang menentang dan tidak mendukung kabinet ini, yakni Partai Katolik, Masyumi, dan Partai Rakyat Indonesia. Pertentangan yang terjadi mengakibatkan posisi Djuanda melemah.
Akhirnya, Kabinet Djuanda dibubarkan Soekarno dengan memberlakukan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan resmi dibubarkan pada 10 Juli 1959.
2. Kabinet Natsir
Setelah Kabinet Djuanda gagal, Soekarno menunjuk Mohammad Natsir yang menjadi formatur kabinet. Soekarno juga mengangkat Natsir sebagai Perdana Menteri pada 6 September 1950.
ADVERTISEMENT
Selama Kabinet Natsir berjalan, sayangnya banyak muncul pemberontakan, mulai dari Gerakan DI/TII, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Gerakan Andi Azis, hingga Republik Maluku Selatan (RMS).
Karena banyaknya masalah pemberontakan yang muncul, Natsir pun memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Kemudian, Kabinet Natsir berakhir pada 21 Maret 1951.
3. Kabinet Wilopo
Soekarno kemudian menunjuk Wilopo pada 19 Maret 1952 sebagai formatur kabinet yang baru dengan nama Kabinet Wilopo. Kabinet ini bertugas mulai dari 3 April 1952 sampai 3 Juni 1953.
Kabinet Wilopo tidak berlangsung lama sebab banyaknya muncul gerakan separatisme dan ini sangat mengganggu stabilitas pemerintahan.
Kabinet Wilopo akhirnya jatuh karena dianggap bersalah dalam menuntaskan permasalahan tanah perkebunan di Sumatera Utara milik modal asing.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tanggal 2 Juni 1953, Wilopo akhirnya mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno. Hal ini menandakan berakhirnya Kabinet Wilopo.
Itulah penjelasan tentang Zaken Kabinet yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (Ek)