Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Zaman di Mana Belum Ada Tanda dan Keadaan Bumi Belum Stabil
5 Desember 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum semaju sekarang, bumi pernah mengalami zaman di mana belum ada tanda dan keadaan bumi belum stabil. Mengingat pembahasan ini sangat menarik, penting untuk menguliknya secara lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah untuk SMA/MA keleas X, J. Sumardianta, dkk., (67:2007), dijelaskan bahwa zaman pra sejarah terbagi dalam beberapa bagian, dari zaman paling tua hingga zaman paling muda.
Proses pembagian zaman berdasarkan kurun waktu perkembangannya disebut dengan periodisasi. Mengenai hal ini, para ilmuwan membagi periodisasi zaman menjadi 4 bagian penting yang saling berkaitan.
Zaman di Mana Belum Ada Tanda dan Keadaan Bumi Belum Stabil
Berdasarkan berbagai sumber yang telah dikaji, zaman di mana belum ada tanda-tanda kehidupan dan keadaan bumi belum stabil disebut zaman Arkeozoikum. Menurut para sejarawan, zaman ini disebut juga Arkaekum dan Arkean.
Arkeozoikum merupakan masa awal pembentukan bumi yang berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Saat itu, permukaan bumi masih jauh dari kata stabil sehingga belum ada kehidupan sama sekali, terlebih udara juga masih sangat panas.
ADVERTISEMENT
Bumi sendiri yang pada saat itu dalam kondisi muda, dengan gas yang mencekik serta sinar yang menyengat, badai yang mengamuk, gunung berapi serta gempa yang dibahas dalam buku Sejarah Singkat Dunia: Kehidupan di Bumi.
Organisme pertama yang ditemukan yaitu berasal dari spesies Cyanobacteria/Sianobakteri.
Bakteri jenis ini menggunakan metana, amonia, dan sulfat untuk berfotosintesis menghasilkan oksigen. Penumpukan oksigen oleh bakteri ini memakan waktu yang sangat lama sebelum nantinya diperlukan untuk keberlangsungan hidup organisme selanjutnya.
Zaman Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu) dan Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu) dikenal dengan sebutan zaman prakambrium.
Masa Prakambrium lebih tua dari masa Kambrium dimana lapisan-lapisannya terdapat di bawah lapisan yang mengandung fosil.
ADVERTISEMENT
Penampakan batuan prakambrium sangat jarang dijumpai di permukaan bumi, hanya di beberapa daerah dan terbatas pada tempat tertentu.
Diperkirakan batuan Prakambrium muncul di permukaan bumi karena adanya batuan itu semenjak kejadian tidak pernah tertutupnya oleh sedimen muda yang ada dan sudah habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah itu adalah bagian pusat benua.
Karena bentuknya agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung maka inti Prakambrium disebut perisai benua.
Pada bagian pusat yang memiliki bentuk perisai, lapisan Prakambrium tertutup oleh lapisan yang lebih muda, semakin jauh dari bagian pusat maka semakin tebal.
Lapisan prakambrium terdiri atas batuan-batuan berhablur baik yang berasal dari pembekuan magma cair maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen-sedimen dan batu lainnya yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen dan batuan beku.
ADVERTISEMENT
Sering kali batuan Prakambrium sulit dicermati untuk mengetahui proses manakah di antara ketiga proses tersebut yang sesungguhnya sudah membentuk batuan, dan di antaranya bisa didapatkan bentuk-bentuk peralihan.
Oleh sebab itu, lapisan seperti sedimen-sedimen tidak banyak diketahui.
Apabila terdapat lapisan maka seringkali hal ini disebabkan juga oleh perubahan-perubahan fisik dan kimiawi tertentu pada tekanan yang tinggi. Hubungan dalam ruang dari batuan sangat rumit untuk diuraikan.
Pada masa Prakambrium dapat diketahui bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang sangat dingin, sedangkan pada saat lain, iklimnya panas dan lembab, tetapi sulit untuk menentukan iklim dari lapisan-lapisan sedimen yang ada.
Pada waktu itu permukaan bumi yang ada di atas muka laut merupakan gurun, yang disebabkan karena kekurangan air yang besar (sahara), tetapi karena pada waktu itu belum terdapat tumbuh-tumbuhan darat.
ADVERTISEMENT
Faktor lain adalah adanya oksigen bebas dalam atmosfer yang jauh lebih sedikit dari sekarang.
Setelah dilakukan penelitian terhadap sisa-sisa batuan, pada masa Prakambrium tidak ditemukan bentuk-bentuk hidup dengan tekstur dan bentuk yang jelas. Tekstur adalah istilah yang dipakai untuk bentuk-bentuk dan arah di dalam batuan seperti tekstur butir.
Struktur adalah istilah yang dominan digunakan untuk bentuk-bentuk yang terbangun oleh kumpulan bantuan kubah. Di samping itu juga didapati jejak rayap cacing atau binatang serupa.
Pada masa Prakambrium tidak ditemukan jasad yang dapat membuat rangka yang keras sehingga pemfosilan tidak mungkin terjadi. (Nay)