Oligarki dalam Demokrasi Kita

Yudhi Andoni
Sejarawan. Dosen Sejarah Universitas Andalas, Padang.
Konten dari Pengguna
6 Februari 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudhi Andoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bendera Indonesia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Indonesia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demokrasi di Indonesia adalah suatu bentuk pemerintahan yang menempatkan kekuasaan di tangan rakyat, dan yang memungkinkan mereka untuk memilih pemimpin mereka dan mempunyai suara dalam proses pengambilan keputusan. Terselenggaranya proses ini sangat krusial dalam memastikan hak-hak individu, kebebasan, dan kesetaraan rakyat Indonesia secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam transisi demokrasi sejak jatuhnya rezim otoriter pada tahun 1998. Namun, tantangan seperti korupsi, kesenjangan, dan intoleransi beragama masih ada. Meskipun demikian, sistem demokrasi di negara ini terus berkembang, dan sangatlah penting untuk mendorong dan memperkuat lembaga-lembaga demokrasi untuk menjamin masyarakat yang adil dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ilustrasi perlawanan. Foto Fredson Silva/Pexels.
Perjalanan Indonesia menuju demokrasi penuh gejolak, ditandai dengan periode pemerintahan otoriter dan pergolakan politik yang signifikan. Transisi negara ini menuju demokrasi pada tahun 1998 merupakan sebuah tonggak penting, namun tantangannya masih tetap ada. Salah satu tantangan penting adalah mengakarnya kekuatan oligarki, yang telah memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Oligarki adalah sekelompok kecil individu berpengaruh yang mengendalikan sistem politik dan ekonomi suatu negara. Mereka mempunyai kekayaan dan pengaruh yang besar, yang mereka gunakan untuk memanipulasi sistem. Hal ini menyebabkan meluasnya korupsi, nepotisme, dan kronisme, yang semuanya berdampak signifikan terhadap demokrasi Indonesia.
Meskipun ada upaya untuk melawan kekuatan oligarki, oligarki masih merupakan kekuatan yang signifikan dalam politik Indonesia. Misalnya, pada pemilu kita sejak Reformasi, oligarki sangat menentukan hasil pemilu. Kandidat yang memiliki hubungan dengan oligarki mampu memperoleh dukungan finansial dan politik yang signifikan, sehingga memberi mereka keunggulan dibandingkan pesaingnya.
Dampak oligarki terhadap demokrasi Indonesia sangatlah besar. Hal ini terutama pada terkonsentrasinya kekuasaan di tangan segelintir orang, sehingga melemahkan lembaga-lembaga demokrasi di negeri ini. Selain itu, praktik oligarki jua menimbulkan rasa kekecewaan yang semakin besar di kalangan masyarakat Indonesia, yang merasa suaranya tidak didengarkan.
ADVERTISEMENT
Oligarki adalah sistem di mana kekuasaan dan kekayaan terkonsentrasi di tangan beberapa individu atau kelompok. Di Indonesia, masalah oligarki tersebar luas, di mana sekelompok kecil individu berpengaruh menguasai sebagian besar sumber daya negara. Konsentrasi kekayaan dan kekuasaan ini berdampak signifikan terhadap pembangunan politik, ekonomi, dan sosial negara ini.
Semakin membesarnya pengaruh oligarki setiap saat terhadap politik negeri ini merupakan kekhawatiran yang signifikan di Indonesia. Bagaimanapun oligarki menggunakan kekayaan dan pengaruhnya untuk memajukan kepentingan mereka sendiri atau kelompoknya, dan seringkali dengan mengorbankan kepentingan publik. Mereka dapat melakukan hal ini dengan mendanai kampanye politik para politisi yang sejalan dengan kepentingan mereka atau dengan terjun langsung ke dunia politik. Jadi tak heran bila intervensi mereka menyebabkan kepentingan kaum mereka lebih diutamakan dibandingkan kebutuhan masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tak kalah merusak dari dampak oligarki di Indonesia adalah terhadap pembangunan ekonomi dan makin membesarnya kesenjangan sosial. Kaum oligarki seringkali mengendalikan sektor-sektor utama perekonomian, seperti sumber daya alam, telekomunikasi, dan perbankan. Kontrol itu memungkinkan mereka untuk mempengaruhi kebijakan dan peraturan ekonomi yang menguntungkan mereka, sehingga menghasilkan peningkatan kekayaan dan kekuasaan.
Maka dari itu, sangat penting untuk dipahami bagi semua orang, bahwa pemusatan kekayaan di tangan segelintir orang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat luas, sehingga menyebabkan peningkatan kesenjangan. Bahaya oligarki sangatlah banyak.
Salah satu dampak yang paling signifikan adalah terkikisnya demokrasi. Ketika oligarki bisa menggunakan kekayaan dan pengaruhnya untuk mengendalikan proses politik, suara rakyat seringkali dibungkam. Hal ini dapat menyebabkan pemerintah tidak lagi tanggap terhadap kebutuhan rakyat dan hanya melayani kepentingan kaum oligarki.
ADVERTISEMENT
Bahaya oligarki lainnya adalah dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Ketika kepentingan segelintir orang diprioritaskan dibandingkan kebutuhan banyak orang, hal ini dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kelompok kaya dan mengorbankan masyarakat luas.
Bersimaharajalelanya oligarki dapat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan peningkatan kesenjangan sosial, karena sumber daya tidak didistribusikan dengan cara yang menguntungkan semua orang.
Terakhir, oligarki dapat mengikis kepercayaan dan akuntabilitas masyarakat pada pemerintah. Ketika pemerintah dianggap dikendalikan oleh sekelompok kecil individu berpengaruh, hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap proses demokrasi.
Hilangnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah yang dianggap dikungkungi oligarki akan pembangkangan sosial. Masyarakat merasa tidak berdaya untuk melakukan perubahan, sehingga menimbulkan sikap apatis dan tidak terlibat dalam proses politik.
ADVERTISEMENT
Hari ini oligarki di Indonesia mesti eliminir. Maka dari itu, reformasi sistem politik dan ekonomi akan memperkuat institusi demokrasi. Selain itu sangat penting adanya kekuatan masyarakat madani yang kuat dalam upaya penguatan transparansi dan akuntabilitas serta mengurangi pengaruh uang dalam politik.
Ilustrasi demokrasi. Foto Clayton/ Pexels.com
Langkah memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, formal maupun informal dapat dilakukan melalui pelibatan partisipasi warga negara dalam proses politik, salah satunya melalui penganggaran partisipatif. Selain itu, pemberdayaan masyarakat sipil dan kelompok marjinal dalam upaya peningkatan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan penting lainnya serta mendukung organisasi akar rumput dan kelompok masyarakat dapat mereduksi permasalahan oligarki di Indonesia.
Semua orang sudah semestinya waspada akan besar dan luasnya dampak oligarki terhadap pembangunan politik, ekonomi, dan sosial negara ini. Untuk itu diperlukan upaya bersama dari semua sektor masyarakat, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta.
ADVERTISEMENT
Tanpa oligarki, dan negara yang sehat, kebijakan pemerintah yang pro-rakyat banyak bisa menciptakan masyarakat yang lebih demokratis, adil, dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimanapun, dalam mengatasi oligarki, penting untuk menggarisbawahi bahwa terkonsentrasinya kekayaan dan kekuasaan dapat menyebabkan kesenjangan politik dan ekonomi, yang mengakibatkan kurangnya kesempatan bagi sebagian besar masyarakat dan hilangnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga demokrasi.
Penciptaan kebijakan yang mendorong kesetaraan ekonomi dan politik, seperti perpajakan progresif, melindungi dan memperkuat nilai-nilai demokrasi merupakan proses yang berkelanjutan, terutama mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi negara-negara demokrasi di seluruh dunia. Hal ini termasuk menjamin pemilu yang bebas dan adil, melindungi kebebasan sipil dan hak asasi manusia, serta mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Dan yang terakhir, potensi perubahan positif di Indonesia dan sekitarnya sangatlah besar. Dengan pertumbuhan kelas menengah, masyarakat sipil yang dinamis, dan komitmen terhadap demokrasi, Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya. Dengan mengatasi tantangan oligarki dan memperkuat nilai-nilai demokrasi, negeri ini dapat menjadi model perubahan positif bagi negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa.