Konten dari Pengguna

Pemilu 2024 dan Jalan Evolusi Politik

Yudhi Andoni
Sejarawan. Dosen Sejarah Universitas Andalas, Padang.
18 November 2023 10:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudhi Andoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemilu.  Foto: Dok Kemenkeu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemilu. Foto: Dok Kemenkeu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat Indonesia bersiap menyambut Pemilu 2024 yang penting, negara ini berada di persimpangan jalan evolusi politiknya. Orkestrasi rumit antara politik dan demokrasi terungkap dalam sebuah lanskap yang mencerminkan aspirasi dan kompleksitas suatu bangsa yang beragam. Seperti apa proses pembentukan lanskap politik, dan nuansa demokrasi Indonesia yang bersiap di ambang pemilu nanti?.
Ilustrasi demokrasi. Foto Elemen Digital5/Pexels
Untuk memahami kondisi politik Indonesia kini, kita harus menelusuri lintasan sejarah yang membawa bangsa ini sampai pada titik ini. Sejak era pemerintahan otoriter hingga gerakan Reformasi pada tahun 1998, Indonesia telah mengalami transformasi besar. Proses demokratisasi ditandai dengan berbagai tantangan, kemenangan, dan perjuangan berkelanjutan untuk mencapai inklusivitas politik.
ADVERTISEMENT
Pemilu mendatang pada tahun 2024 bukan sekadar pemilu; ini adalah "ujian lakmus" bagi ketahanan eksperimen demokrasi Indonesia. Dengan semakin banyaknya generasi muda yang berpartisipasi secara aktif dalam wacana politik, risikonya menjadi lebih besar dari sebelumnya. Harapan dan tuntutan para pemilih telah berubah, memberikan tekanan besar pada partai politik untuk beradaptasi dan selaras dengan basis pemilih yang beragam.
salah satu tekanan itu tampak pada besarnya peran Media Sosial dalam Membentuk Wacana Politik. Di era digital, pengaruh media sosial tidak bisa dilebih-lebihkan.
Ketika para aktor politik terlibat dalam medan pertarungan virtual, narasi seputar Pemilu 2024 terjalin secara rumit melalui tweet, postingan, dan video. Kemampuan untuk memanfaatkan kekuatan media sosial telah menjadi faktor penting dalam membentuk opini publik dan, akibatnya, dalam menentukan hasil pemilu.
ADVERTISEMENT
Namun kemajuan teknologi itu menjadi tantangan terhadap kehidupan demokrasi kita. Media sosial terbukti dapat menavigasi politik identitas yang menjadi "bahaya laten" inklusifitas berbangsa.
Keberagaman di Indonesia, selain menjadi sumber kekuatan, juga menghadirkan tantangan, khususnya dalam bidang politik identitas. Menyeimbangkan aspirasi kelompok etnis dan agama yang berbeda memerlukan manuver politik yang cekatan. Proses pemilu 2024 tentu akan menjadi ujian kemampuan seorang calon dalam menumbuhkan persatuan tanpa mengorbankan kekhasan mosaik budaya Indonesia.
Ilustrasi persatuan. Foto Andrea Piacquadio/ Pexels.
Jadi hal tak kalah penting bagi negara dan pemerintah adalah adanya jaminan keamanan Pemilu, dan memastikan jalannya Fair Play di antara para kontestan. Landasan dari setiap proses demokrasi adalah jaminan keadilan dan keamanan sistem pemilu.
Ketika negara ini bersiap menyambut Pemilu 2024, mengatasi kekhawatiran terkait penipuan pemilih, intimidasi, dan penyimpangan lainnya adalah hal yang sangat penting. Kredibilitas proses pemilu bergantung pada kemampuan menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil.
ADVERTISEMENT
Lanskap politik Indonesia menjelang Pemilu 2024 merupakan sebuah tablo dinamis yang berisi tantangan dan peluang. Evolusi demokrasi di Nusantara terlihat jelas, di mana para pemilih menuntut akuntabilitas, transparansi, dan inklusivitas.
Ketika negara ini berada di ambang era politik baru, hasil Pemilu 2024 tidak hanya akan menentukan masa depan, namun juga akan mempengaruhi sejarah perjalanan demokrasi di Indonesia. Interaksi yang rumit antara politik dan demokrasi dalam proses pemilu ini menggarisbawahi ketahanan suatu negara dalam memperjuangkan masa depan yang lebih baik dan inklusif.