Konten dari Pengguna

Inovasi Kemasan Tim II KKN Undip 2024: Mengangkat Potensi Lokal Desa Krikilan

Sekar Kinasih
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Diponegoro
23 Agustus 2024 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sekar Kinasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Krikilan merupakan salah satu desa di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yang memiliki potensi dalam bidang UMKM. Hal ini menjadi daya tarik para konsumen terutama karena produksinya yang terus konsisten guna mengembangkan perekonomian masyarakat. Mengingat bahwa desa ini tidak memiliki lahan persawahan yang cukup luas, masyarakat pun berinisiatif untuk menciptakan olahan hasil bumi sebagai produk makanan yang siap dipasarkan. Produk tersebut tak lain dibuat dari olahan dasar ketela pohon seperti gethuk, tela-tela, dan gemblong maupun olahan dasar ikan seperti nugget lele dan abon lele.
Gelar Karya Universitas Diponegoro yang mewakili Desa Krikilan pada 11 Agustus 2024
zoom-in-whitePerbesar
Gelar Karya Universitas Diponegoro yang mewakili Desa Krikilan pada 11 Agustus 2024
Dalam memasarkan produknya, Desa Krikilan masih menyesuaikan dengan kondisi masyarakat hingga kebutuhan konsumen. Upaya tersebut dilakukan dengan membuat kemasan dari plastik yang dibalut dengan desain sederhana. Sedangkan di era modern ini, kemasan produk telah mengalami beragam inovasi terbaru. Hal ini dibuktikan dengan desain kemasan yang menarik dan informatif guna menarik perhatian konsumen dan membedakan dari merk pesaing. Sayangnya, pemasaran semacam itu belum sepenuhnya diterapkan oleh masyarakat desa, terutama untuk menjangkau konsumen secara lebih luas.
ADVERTISEMENT
Contoh Desain Kemasan Abon Lele UMKM Desa Krikilan
Desain kemasan bukan hanya sarana branding dan pemasaran, tetapi juga seni yang menggabungkan kreativitas, keberlanjutan, dan komunikasi brand yang efektif sesuai target pasar. Sekar Kinasih, seorang mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro, menyatakan bahwa kemasan harus memperhatikan material yang mendukung estetika produk. Misalnya, kemasan plastik dengan desain kreatif mungkin lebih sesuai untuk target pasar yang lebih luas. Pemilihan warna coklat dan elemen budaya lokal dalam desain kemasan mencerminkan sentuhan tradisional masyarakat desa dan mendukung kualitas produk. Dengan begitu, kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus, tetapi juga sebagai medium yang mencerminkan identitas produk dan nilai-nilai yang diusung. Melalui langkah inovatif ini, masyarakat diharapkan dapat membuka peluang bagi produk lokal untuk bersaing di pasar yang lebih luas, sekaligus mempertahankan kekayaan budaya yang menjadi ciri khas dari Desa Krikilan.
ADVERTISEMENT