Konten dari Pengguna

Harmonis Jadi Kunci Pola Asuh Asian Parents Berhasil

SEKAR SARININGSIH
Merupakan seorang Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya angkatan 2022
26 Juni 2023 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEKAR SARININGSIH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahap pertama sosialisasi anak dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, keluarga memiliki partisipasi terpenting dalam proses tumbuh kembang serta pembentukan karakter anak.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui bahwa orang tua merupakan guru pertama bagi seorang anak, orang tua lah yang telah mengajarkan kita banyak hal dimulai dari hal-hal dasar seperti cara berjalan dan berbicara.
Lingkungan keluarga khususnya orang tua ini berkaitan dengan pola asuh, di mana pola asuh orang tua terhadap anak akan mempengaruhi tindakan anak tersebut di kemudian hari.
Belakang ini muncul sebuah diksi baru terkait pola asuh orang tua yakni “Asian Parents”. Asian Parents merupakan penyebutan atau julukan untuk pola asuh orang tua di kawasan Asia.
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Di mana pola asuh ini terkenal otoriter, pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang bersifat satu arah, di mana orang tua memiliki banyak peraturan yang bersifat ‘kaku’ dalam mengasuh anaknya.
ADVERTISEMENT
Ketika anak melanggar peraturan yang sudah ditetapkan maka anak tersebut akan mendapatkan hukuman dan karena sifatnya satu arah maka orang tua cenderung sulit untuk berkompromi hal ini menyebabkan anak sulit untuk mengemukakan pendapatnya.
Orang tua akan cenderung memberi arahan yang tegas, dan juga anak harus selalu mematuhi dan menuruti keinginan serta perintah orang tua tanpa terkecuali dan tanpa adanya perlawanan yang diberikan oleh anak tersebut.
Hal ini dikarenakan orang tua menganggap bahwa semua sikap dan keputusan yang telah ditetapkan untuk anak itu sudah sesuai dan benar, sehingga mereka berpikir bahwa pertimbangan serta pendapat anak itu tidak diperlukan. Orang tua juga seringkali membatasi kebebasan anak untuk bertindak atas kemauannya sendiri.
Ilustrasi anak dan orang tua. Foto: Thinkstock
Pola asuh Asian Parents ini dilakukan dengan tujuan ingin membentuk karakter baik pada anak. Namun, di sisi lain hal tersebut malah membentuk karakter buruk pada anak.
ADVERTISEMENT
Entah itu anak menjadi pembangkang, kurang nya rasa percaya diri, tidak bisa mengambil keputusan sendiri, selalu merasa tertekan dan dituntut oleh keadaan, bahkan dalam keadaan tertentu mereka bisa stress hingga depresi yang mempengaruhi kondisi mental anak.
Kondisi-kondisi seperti itu kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat dan tidak sedikit dari anak-anak yang diasuh melalui pola asuh Asian Parents akan mengalami gangguan mental. Pada akhirnya pola asuh Asian Parents atau otoriter akan menjadi sebuah bumerang bagi orang tua.
Pola asuh Asian Parents atau otoriter ini tidak sepenuhnya buruk, orang tua sesekali harus bisa mengerti kondisi anak dan tidak membiarkan anak tumbuh dengan tuntutan tanpa adanya pendekatan secara harmonis.
Ketika orang tua berhasil membangun hubungan harmonis dalam keluarga dengan anak maka anak pun akan merasa bahwa apa yang dilakukan orang tuanya bukan semata-mata untuk memberikan kepuasannya sendiri tetapi untuk kebaikan anaknya. Perlahan anak akan mengerti bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk cinta dan kasih dari orang tuanya.
ADVERTISEMENT