Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pajak di Hongkong
12 Oktober 2017 14:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Sekenan Kantor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
HONG KONG. Pemerintah Hong Kong kini dihadapkan pada banyak persoalan. Mulai dari ketidaksetaraan pendapatan penduduk, ketegangan politik dengan China daratan, hingga penurunan daya saing regional.Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menyadari betul tantangan yang dihadapinya. Seperti diberitakan http://www.straitstimes.com, Rabu (11/10), pemerintahan Carrie Lam menginginkan daya saing produk asal Hong Kong kembali bisa bertarung dengan negara regional lainnya.Oleh sebab itu, Carrie Lam menyatakan akan mengeluarkan kebijakan yang pro pasar. Salah satunya yakni lewat pemangkasan pajak, agar dapat mengangkat kembali daya saing produk asal Hong Kong. Carrie Lam menyatakan, dirinya memberikan perhatian besar pada bisnis small and medium alias usaha kecil menengah (UKM). Oleh sebab itu, pemimpin wanita berusia 60 tahun itu akan memangkas pajak perusahaan, secara progresif.Ketentuannya adalah sebagai berikut. Pendapatan perusahaan Hong Kong hingga senilai HK$ 2 juta atau setara Rp 3,46 miliar (kurs HK$ 1 = Rp 1.732) hanya akan dibebani pajak perusahaan sebesar 8,25% dari pajak normal yang berlaku saat ini sebesar 16,5%. Perhitungan tarif pajak akan kembali normal ke level 16,5%, atas pendapatan perusahaan selanjutnya di atas HK$ 2 juta.Dalam pidatonya, Carrie Lam menambahkan bahwa dia akan meningkatkan belanja lembaga divisi dan pengembangan (litbang) dari semula hanya 0,7% dari pendapatan domestik bruto (PDB), menjadi 1,5%, yang artinya melonjak 100%.Dorong teknologiCarrie Lam juga mencermati pentingnya meningkatkan inovasi dalam hal teknologi. Oleh sebab itu, dia akan memangkas pajak atas dana perusahaan senilai HK$ 2 juta yang dialokasikan bagi pengembangan riset.Wanita yang mulai menjabat pada 1 Juli 2017 tersebut menyatakan akan menarik kader-kader terbaik dalam hal teknologi. Dana sebanyak HK$ 700 juta akan diinvestasikan pada beberapa proyek.Pada Agustus 2017 lalu, Carrie Lam sempat mengunjungi GovTechHive, sebuah laboratorium inovasi untuk layanan digital. Saat itu, dia menegaskan, jika Hong Kong ingin terus bisa kompetitif dan menjadi smart city, maka harus dapat mengeksplorasi penerapan teknologi yang lebih luas.Carrie Lam menambahkan, dirinya berkeinginan menjalin kerjasama lebih erat dengan Singapura dibidang teknologi. Hal ini tak terlepas dari kebutuhannya meningkatkan mutu dan daya saing Hong Kong sebagai smart city.Carrie Lam sadar betul, untuk meningkatkan ekonomi dan daya saing, persoalan pajak harus dilonggarkan.
ADVERTISEMENT