Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Konsolidasi, LDII Ingatkan Ambil Peluang Bonus Demografi 2020
27 Februari 2018 14:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari sekretariat ldiisulsel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
LUWU – Indonesia akan mengalami bonus demografi sejak 2020 hingga 2030. Di era tersebut, jumlah usia produktif akan lebih banyak dari pada usia non produktif. “Namun, ada pihak tertentu yang ingin menjadikan bonus demografi ini menjadi ancaman demografi,” kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan Asdar Mattiro SSos dalam kegiatan konsolidasi organisasi di Masjid Baitul Muttaqin, Jalan Pramuka, Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (25/2/2018).
ADVERTISEMENT
Menurut Asdar, pada fase bonus demografi, usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif. Fenomena ini hanya terjadi sekali dalam beratus-ratus tahun. Sekaitan dengan itu, peluang bonus demografi, harus dimanfaatkan dengan jalan meningkatkan daya saing bangsa dan menumbuhkembangkan karya, kreativitas, dan inovasi.
Saat ini, kata Asdar, ancaman proxy war juga melanda Indonesia. Proxy war atau perang proksi adalah upaya tangan tak terlihat (invisible hand) untuk mengubah bonus demografi menjadi ancaman demografi. Bentuknya ancaman tersebut, kata Asdar, yaitu narkoba, LGBT, dan terorisme. “Mereka merusak generasi Indonesia dengan narkoba,” ungkap Asdar.
Untuk menangkal bahaya narkoba, LGBT, dan terorisme, perlu penguatan karakter generasi muda melalui konsep tri sukses. LDII menggalakkan konsep tri sukses generasi penerus, yaitu mendorong generasi penerus memiliki ilmu agama dan fakih, memiliki akhlakul karimah, dan mandiri.
ADVERTISEMENT
Dikesempatan yang sama, Asdar menyampaikan pentingnya pendidikan yang berbasis islami. Pihaknya menyosialisasikan Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurrosyidin (STAIMI) Jakarta. STAIMI sendiri memiliki program studi ekonomi syariah dan program studi hukum keluarga islam. Perihal momen pilkada, kata Asdar, jangan sampai pesta demokrasi memecah belah umat.
