Konten dari Pengguna

Musda LDII Wajo, Arena Belajar Demokrasi

22 Maret 2018 21:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sekretariat ldiisulsel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Musda LDII Wajo, Arena Belajar Demokrasi
zoom-in-whitePerbesar
MOMENTUM musyawarah daerah merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat kabupaten/kota. Di lingkup Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), musda diselenggarakan sedikitnya sekali dalam 5 (lima) tahun. Musda memiliki kewenangan menetapkan program kerja daerah. Selain itu, musda menjadi ajang pemilihan dan penetapan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Sulawesi Selatan Drs M Hidayat Nahwi Rasul MSi mengatakan, Musda V LDII Kabupaten Wajo merupakan proses belajar demokrasi. “Teman-teman belajar memegang palu sidang. Ini adalah proses belajar pengambilan keputusan. Melalui musda, kita menyalurkan aspirasi di hadapan banyak orang. Musda ini penting sebagai sebuah proses pembelajaran demokrasi,” tutur Hidayat di sela-sela Musda V LDII Kabupaten Wajo di Gedung Glory Convention Centre (GCC), Jalan Sawerigading, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (19/3/2018).
Musda LDII Wajo mengangkat tema “Peran LDII dalam Mewujudkan Wajo Berkarakter Religius, Produktif, Unggul, Sejahtera, dan Aman”. Pembukaan Musda LDII Wajo ditandai pemukulan gong oleh Bupati Wajo. Musda dihadiri 1.200-an warga LDII dan undangan.
ADVERTISEMENT
Musda LDII Wajo, Arena Belajar Demokrasi (1)
zoom-in-whitePerbesar
Selain bupati, hadir dalam pembukaan Musda V LDII Wajo, Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Drs Hidayat Nahwi Rasul MSi dan sekretaris Asdar Mattiro SSos. Hadir beberapa wakil ketua LDII Sulawesi Selatan diantaranya Dr Abri MP, Dr Sanusi Fattah SE MSi, Drs Suyitno Widodo, dan Ir La Hatta MPd. Pejabat yang hadir diantaranya Kajari Wajo Eko Bambang Marsudi SH MH, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Wajo Syamsul Bahri, Ketua Sipakatau Sipakainge Sipakalebbi (3S), Kapolsek Tempe, Kepala KUA Gilireng, pimpinan ormas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Lebih lanjut, musda merupakan wadah untuk menetapkan formatur dan menetapkan dewan penasihat tingkat daerah. Musda merupakan kesempatan untuk menilai pertanggungjawaban pengurus DPD dimasa 5 tahun masa baktinya.
ADVERTISEMENT
Adapun Bupati Wajo Drs Andi Burhanuddin Unru MM mengatakan, program LDII sejalan dengan program pemerintah daerah. “Saya kira, ormas islam kebanyakan mempunyai program yang bagus. Termasuk LDII, punya kerjasama yang baik dengan kita. Komunikasi selalu kita bina,” sebutnya saat diwawancarai.
Dalam sambutannya, Bupati Wajo mengemukakan pentingnya ketahanan keluarga. “Kita harus kembangkan nilai-nilai agama dan moral di dalam keluarga, diantaranya saling menghargai, menghormati, sopan, santun, dan jujur,” ujar bupati dihadapan ribuan warga LDII dan undangan yang hadir.