Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Peran LDII Dukung TNI dalam Konsep Pertahanan Nirmiliter
11 Februari 2018 12:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari sekretariat ldiisulsel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

KEMITRAAN dan sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) perlu terus digalakkan. Kerjasama ormas sebagai bagian dari masyarakat sipil (civil society) dengan TNI dipandang penting dalam rangka mewujudkan pertahanan rakyat semesta guna menghadapi ancaman nirmiliter.
ADVERTISEMENT
Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai salah satu ormas Islam memiliki peran strategis dalam konsep pertahanan non militer atau nirmiliter. Dikutip dari Wikipedia, pertahanan nonmiliter disebut juga dengan pertahanan nirmiliter merupakan kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter. Lapis pertahanan nirmiliter tersusun dalam fungsi keamanan untuk keselamatan umum yang mencakup penanganan bencana alam dan operasi kemanusiaan lainnya, sosial budaya, ekonomi, psikologi pertahanan, yang pada intinya berkaitan dengan pemikiran kesadaran bela negara dan pengembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata seperti yang dilakukan oleh lapis pertahanan militer, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
Tugas LDII Selaras dengan Tupoksi TNI

Menurut LDII, negara memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menjalankan ajaran agama. “Beragama di Indonesia sangatlah nyaman. Kita dapat membuat masjid, Shalat Id, berkurban, dan berpuasa. Di negara lain, hal tersebut sulit dilakukan,” tutur Ketua DPP LDII Ir Prasetyo Sunaryo MT beberapa waktu lalu.
LDII, di dalam Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART)-nya didirikan dengan maksud untuk menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan, dan tujuan, sehingga memiliki satu visi dan persepsi dalam menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
ADVERTISEMENT
Adapun LDII memiliki tujuan meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dalam rangka mewujudkan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila yang diridhai Allah SWT.
LDII merupakan wahana bagi pendidikan dakwah keagamaan dan lembaga pendidikan kemasyarakatan dalam arti luas dan terpadu, bersifat independen, mandiri, terbuka, moderat, majemuk, dan setara (egaliter), guna mewujudkan kebahagiaan hidup berdasarkan keselarasan, keserasian, serta keseimbangan dunia dan akhirat.
LDII berfungsi sebagai wadah berhimpun bagi kaum muslimin, muslimat, mubaligh, mubalighot, da’i dan da’iah dalam beramal sholih, melaksanakan ibadah mahdhoh dan ghoiru mahdhoh (ibadah sosial) dalam rangka mengabdikan segenap kemampuan untuk kemaslahatan umat, kemajuan bangsa Indonesia khususnya, dan alam semesta pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Adapun LDII bertugas melaksanakan dakwah Islam dengan berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan segenap aspek pengamalan dan penghayatan beragama sehingga dapat memberikan hikmah dan dorongan untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Dalam rangka mengcapat tujuan (goal) dan fungsinya, LDII melakukan beberapa langkah, diantaranya:
a. menguatkan dan mengembangkan fungsi internal dan eksternal organisasi, termasuk membangun hubungan dan kerjasama dengan instansi/lembaga dalam negeri maupun luar negeri;
b. meningkatkan sumberdaya manusia, baik berupa kualitas sumberdaya insani yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sumberdaya pembangunan yang beretos kerja produktif dan profesional, maupun kemampuan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan dan berkemampuan manajemen;
c. memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya insani yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih dengan aktif melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, hukum, ekonomi, dan politik;
ADVERTISEMENT
d. menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kewirausahaan dalam rangka pengembangan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan di sektor formal maupun informal melalui usaha bersama, koperasi, maupun bentuk badan usaha lainnya;
e. mendorong pembangunan masyarakat madani (civil society) yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan dan meningkatkan sikap persaudaraan [ukhuwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara; kepekaan dan kesetiakawanan sosial; kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam rangka membangun dan memperkuat karakter bangsa; berperan aktif sebagai katalisator dalam dinamika peradaban masyarakat dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah agama; dan meningkatkan advokasi, penyadaran, dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, Kewajiban Asasi manusia (KAM), Hak Asasi Manusia (HAM), dan Tanggung Jawab Asasi Manusia (TAM), serta penanggulangan terhadap ancaman kepentingan publik dan perusakan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Adapun tugas TNI antara lain menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Tugas pokok TNI dalam bidang operasi militer selain perang yaitu memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta. Strategi sistem pertahanan rakyat semesta mengajak seluruh warga sebagai bagian integral pertahanan negara. Sumber daya nasional yang utama dan terpenting adalah manusia Indonesia.
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyebutkan, “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara”. Dalam pasal tersebut, terkandung makna bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan keamanan dari negara dan mempunyai kewajiban untuk melakukan upaya untuh pertahanan negara Indonesia. Upaya pertahanan dan keamanan haruslah menjamin tercegahnya atau teratasinya hal-hal yang langsung atau tidak langsung dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 2 disebutkan, “usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Selanjutnya, Pasal 8 Ayat 2 UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyebutkan, “komponen pendukung terdiri atas warga Negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, dan prasarana nasional yang langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan”.
Dalam Pasal 20 ayat 2 dinyatakan, “segala sumber nasional berupa sumber daya manusia, sumber daya alam dan buatan, nilai-nilai, teknologi, dan dana dapat didayagunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah”.
ADVERTISEMENT
Kerjasama LDII Sulawesi Selatan dan Kodam XIV Hasanuddin
LDII mendukung konstitusi atau perundang-undangan yang berlaku. Sekaitan dengan itu, LDII menjalin kemitraan dengan TNI. Kemitraan dan sinergi antara LDII Sulawesi Selatan dan Kodam XIV Hasanuddin (dulu Kodam VII Wirabuana) telah terjalin dengan baik. Sejak 2015 hingga saat ini, kedua belah pihak terlibat dalam berbagai kegiatan. Berikut beberapa kegiatan yang telah dilakukan:
1. Pisah sambut Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana dari Mayjen TNI Bachtiar kepada Mayjen TNI Agus Surya Bakti
2. Diklat bela negara LDII se-Sulawesi di Rindam VII Wirabuana
3. Penanaman pohon dalam rangka Hari Juang Kartika
4. Panglima Kodam VII Wirabuana hadiri pengajian akbar LDII
5. Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD
ADVERTISEMENT
6. LDII hadiri safari Ramadan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Markas Kodam VII Wirabuana. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersilaturahim dan bersafari Ramadan dengan keluarga besar TNI, Polri, dan masyarakat di Markas Kodam VII Wirabuana, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/6/2016).
7. Pengajian bersama petinggi TNI dengan warga LDII di rujab Pangdam VII Wirabuana
8. Audiensi pengurus DPW LDII Sulawesi Selatan dengan Pangdam XIV Hasanuddin
9. LDII hadiri HUT TNI ke-70, 71, dan 72
10. LDII hadiri peresmian Kodam XIV Hasanuddin
11. Pengurus LDII Sulawesi Selatan menghadiri perubahan nama Kodam VII Wirabuana menjadi Kodam XIV Hasanuddin di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu (12/4/2017).
12. LDII hadiri HUT Kodam XIV Hasanuddin
ADVERTISEMENT
13. LDII hadiri perubahan nama Kodam VII Wirabuana menjadi Kodam XIV Hasanuddin
14. Silaturahim kebangsaan Ketua LDII se-Sulawesi Selatan dengan Pangdam XIV Hasanuddin
15. LDII hadiri silaturahim TNI dengan masyarakat
16. LDII hadiri nonton bareng Film G30S/PKI di Markas Kodam XIV Hasanuddin
17. Kodam VII Wirabuana memfasilitasi Musda DPD LDII se-Sulawesi Selatan
Dakwah Pertahanan Jaga Keutuhan NKRI

Instrumen pertahanan nir militer adalah kerjasama antara TNI dan ormas. Disinilah peran ormas sebagai mitra TNI dalam membangun sistem pertahanan non perang. LDII, dalam dakwahnya, memiliki peluang yang sangat besar membantu pertahanan nir militer. Dalam hal ini, dai LDII menyampaikan pesan-pesan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada umat melalui forum majelis taklim. Majelis pengajian LDII ditingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) rutin dilakukan 2 kali dalam seminggu. Di tingkat Pimpinan Cabang (PC), pengajian 2 kali sebulan. Adapun di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), pengajian digelar 1 kali dalam sebulan.
ADVERTISEMENT
Menurut LDII, dakwah berfungsi meluruskan akhlak dan agama yang bengkok menjadi agama yang lurus dan akhlak manusia yang luhur. Dakwah berfungsi sebagai kunci keberhasilan bagi kelangsungan sebuah negeri agar tetap hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan serta ridha Allah SWT.
Visi LDII menjadi organisasi dakwah Islam profesional yang mampu mewujudkan manusia Indonesia yang tekun beribadah kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, memakmurkan bumi, dan membangun masyarakat madani yagn kompetitif berbasis tabiat jujur, amanah, kerja keras dan hemat, rukun, kompak, dan kerjasama yang baik. Dalam pergerakannya, LDII menjalankan dakwah yang santun dan sejuk. Hal ini dilandasi posisi strategis Indonesia dan keheterogenannya yang harus dirawat. Dalam berdakwah, harus dihindari kata-kata yang menyakitkan hati.
Adapun misi LDII memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman, dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggungjawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ADVERTISEMENT
LDII sebagai ormas Islam yang terjun di bidang dakwah, berkomitmen menjalankan misi amar ma'ruf nahi mungkar dengan mengacu pada 12 prinsip dakwah. Adapun prinsip dakwah LDII yaitu berbuat baik (ihsan), keteladanan (uswatun hasanah), ikhlas, budi pekerti yang mulia (akhlakul karimah), toleransi (tasamuh), menggembirakan pada orang lain (tabsyir), bertahap (tadarruj), kesatuan (al wahidah), pembinaan (binaa), musyawarah, kebangsaan, dan universal.
LDII dalam peran sertanya membantu program-program pemerintah untuk mewujudkan tujuan nasional, senantiasa konsisten melakukan amal nyata melalui upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) profesional religius. Hal ini dilakukan melalui dakwah, baik dakwah bil qolam, dakwah bil lisan, dan dakwah bil hal. Tujuannya agar tersedia SDM yang memiliki kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terpeliharanya kerukunan diantara sesama umat beragama.
ADVERTISEMENT
Pengembangan kualitas SDM LDII diarahkan pada pembentukan profesional religius yang terdiri atas tiga kompetensi utama, yaitu 1) peningkatan pemahaman agama Islam, 2) peningkatan akhlakul karimah, 3) peningkatan kemandirian. LDII membentuk individu dan masyarakat yang profesional religius dengan mengacu pada dasar-dasar ajaran Islam yang benar, sehingga terwujud masyarakat yang aman, tenteram, dan damai.
Peningkatan pemahaman agama Islam dicapai melalalui pengkajian Alquran dan Hadis secara terencana dan berkelanjutan melalui berbagai bentuk forum pengajian. Pengajian dilakukan di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) sebanyak 2-3 kali seminggu. Termasuk menggelar pengajian ditingkat Pimpinan Cabang dan di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
LDII sebagai bagian dari masyarakat sipil (civil society) membangun otoritas moral. Perlu adanya titik keseimbangan diantara 3 pilar komunitas: pemerintah (government), swasta (private sector), dan organisasi kemasyarakatan. Masing-masing pihak patut menjalankan kultur moralitas. Ormas sebagai bagian dari masyarakat sipil sangat berpeluang membangun moralitas (nation character building). Peningkatan akhlakul karimah dicapai melalui program 6 tabiat luhur, yaitu rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, dan kerja keras lagi hemat (mujhid muzhid). Selain itu, melalui pendidikan dan pelatihan pengembangan kepemimpinan yang berbasis Pancasila.
ADVERTISEMENT
Menurut rencana, pada Kamis, 15 Februari 2018, pengurus dan warga LDII akan menghadiri pengajian bersama Pangdam XIV Hasanuddin di rumah jabatan Pangdam XIV Hasanuddin di Jalan Tangka, Makassar. (Ilmaddin Husain)

