Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Kecanduan Media Sosial: Mengapa Remaja Sulit Lepas dari Media Sosial?
28 September 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Sela Adriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kecanduan media sosial di kalangan remaja merupakan fenomena yang biasa saat ini. Di era teknologi yang semakin berkembang dan maju, banyak menemukan remaja yang terjebak dalam rutinitas media sosial yang berlebihan. Meskipun media sosial menawarkan berbagai manfaat dan hiburan, menggunakan media sosial secara berlebihan, dapat berdampak buruk terhadap kehidupan sosial dan kesehatan mental remaja. Dalam artikel ini akan membahas penyebab, dampak, dan bagaimana cara mengatasi kecanduan media sosial pada remaja.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Kecanduan Media Sosial?
Menurut Lestari dan Winingsih (2020) kecanduan media sosial adalah di mana penggunanya menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan media sosial. Hal ini disebabkan oleh rasa ingin tahu yang berlebihan, kurangnya pengendalian diri, dan kurangnya aktivitas produktif di kehidupan sehari-hari. Perilaku menggunakan media sosial secara terus-menerus akan menjadi kebiasaan bagi remaja. Hal ini dapat menimbulkan masalah.
Beberapa gejala yang dialami remaja seperti, menggunakan media sosial saat sedang belajar, merasa bingung dan bosan ketika tidak menggunakan media sosial, dan terganggunya kesehatan karena terlalu lama menggunakan media sosial.
Namun, apa yang sebenarnya membuat remaja begitu mudah terjebak dalam kecanduan media sosial? Untuk memahami lebih dalam tentang faktor yang membuat remaja kecanduan, simak penjelasan dibawah ini!
ADVERTISEMENT
Faktor Utama di Balik Kecanduan Media Sosial Pada Remaja
Melansir dari International Journal of Educational Resources faktor kecanduan media sosial dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO adalah ketakutan remaja yang dialami karena khawatir ketinggalan informasi yang sedang populer dan kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain di media sosial. Remaja yang mengalami FOMO akan merasakan emosi negatif seperti, stres, gelisah dan kecemasan.
2. Psikososial
Banyak remaja yang menggunakan media sosial sebagai pelarian dari masalah seperti kecemasan atau stres. Meskipun media sosial dapat membuat mereka lebih baik, tetapi jika digunakan secara berlebihan, hal ini dapat memperburuk masalah emosional yang mereka hadapi.
3. Harga Diri
ADVERTISEMENT
Pengguna media sosial biasanya berkaitan dengan bagaimana seseorang menilai dirinya. Remaja mungkin lebih merasa percaya diri ketika mendapatkan banyak suka dan komentar positif. Namun, jika tidak mendapatkan perhatian yang diharapkan, harga diri mereka dapat menurun, sehingga mendorong mereka menggunakan media sosial lebih sering.
4. Cyberbullying
Pengalaman buruk seperti menjadi korban cyberbullying, dapat membuat remaja lebih sering menggunakan media sosial. Mereka mungkin mencari dukungan dari teman atau orang lain untuk mengatasi rasa kesepian dan tekanan, yang akhirnya membuat mereka terjebak menggunakan media sosial.
5. Intimidasi
Rasa takut terhadap penilaian negatif atau intimidasi dari teman sebaya dapat membuat remaja merasa wajib aktif di media sosial. Mereka merasa perlu terus mengikuti tren dan tetap terhubung agar tidak merasa terasing dan ditindas.
ADVERTISEMENT
6. Sikap Kelekatan
Tipe kelekatan, baik kelekatan yang aman atau cemas, mempengaruhi cara remaja berinteraksi di media sosial. Remaja dengan kelekatan cemas lebih rentan terhadap kecanduan, karena mereka sering mencari dukungan dan pengakuan dari orang lain secara terus-menerus.
7. Distorsi Waktu
Ketika menggunakan media sosial, remaja sering tidak menyadari berapa lama waktu yang telah dihabiskan. Mereka akan merasa baru saja membuka aplikasi, padahal sudah berjam-jam. Hal ini membuat mereka sulit mengatur waktu dan cenderung menghabiskan banyak waktu di media sosial tanpa disadari.
Setelah memahami faktor yang menyebabkan kecanduan media sosial, penting juga untuk mengetahui apa saja dampak yang terjadi dari kecanduan media sosial. Simak setelah ini!
Apa saja Dampak Kecanduan Media Sosial pada Remaja?
ADVERTISEMENT
Menurut Nurina Hakim dan Alyu Raj (2017) ada beberapa dampak yang terjadi jika remaja mengalami kecanduan media sosial, yaitu:
1. Kurangnya interaksi sosial secara langsung karena bermain media sosial terus-menerus.
2. Mengalami insomnia atau susah tidur.
3. Menurunnya produktivitas, seperti belajar, berolahraga, atau interaksi dengan keluarga dan teman.
4. Terjadi gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, depresi, dan kurangnya percaya diri.
5. Dapat menurunkan prestasi belajar.
6. Terganggunya kesehatan mata.
Melihat berbagai dampak negatif ini, penting untuk menemukan langkah-langkah yang membantu mengatasi kecanduan media sosial sebelum semakin parah. Di bawah ini merupakan cara untuk mengatasinya, simak penjelasan berikut!
Cara mengatasi Kecanduan Media Sosial pada Remaja
Melansir dari UK Addiction Treatment Centres, jika mengalami kecanduan media sosial, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
ADVERTISEMENT
1. Detoksifikasi dari Media Sosial
Beristirahatlah dari media sosial. Hal ini dapat membantu kita mengembangkan kebiasaan yang lebih positif dan memberi ruang untuk menyadari betapa berharganya waktu yang dihabiskan tanpa menggunakan ponsel.
2. Temukan Aktivitas Lain yang Kamu Sukai
Menemukan aktivitas di luar media sosial seperti olahraga, membaca, atau lain yang dapat membantu kita lebih fokus terhadap diri sendiri. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada pengaruh eksternal atau validasi dari orang lain.
3. Terapi dan Konseling
Banyak orang menggunakan media sosial untuk melarikan diri dari masalah dan pikiran yang mengganggunya. Terapi dan konseling dapat membantu kita mengatasi masalah utama yang mendasari perilaku tersebut, memahami diri lebih baik, menemukan cara lain untuk menghadapi emosi kita, serta belajar strategi untuk menggunakan media sosial dengan sehat dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui berbagai cara untuk mengatasi kecanduan media sosial, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa solusi-solusi tersebeut diterapkan secara konsisten. Dengan komitmen yang kuat, dukungan dari lingkungan, serta strategi yang tepat, remaja dapat mengurangi dampak negatif dari kecanduan media sosial dan kembali menjalani kehidupan yang seimbang dan produktif. Oleh karena itu, penting untuk memahami arti menjaga keseimbangan dalam menggunakan teknologi di era teknologi ini.
Referensi
Albuquerque, N. (2023, Desember 5). “Social media addiction”
Dikutip dari UK Addiction Treatment Centres:
https://www.ukat.co.uk/addiction/behavioural/social-media/, diakses pada 27 September 2024
Khatimah, K., Taufik, D., Irawan, R., & Kunci, K. (2023). Faktor Mempengaruhi Perilaku Kecanduan Sosial Media. International Journal of Educational Resources, 03(05).
Nurina Hakim, S., & Alyu Raj, A. (2017). Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada remaja. Jurnal UNISSULA, 978-602–22(2), 280–284. jurnal.unissula.ac.id/index.php/ippi/article/download/2200/1662
ADVERTISEMENT
Wulandari, R., & Netrawati, N. (2015). Analisis Tingkat Kecanduan Media Sosial Pada Remaja. Jurnal Riset Tidankan Mahasiswa, 5(2), 1–15.